Panca Sradha kepercayaannya, etikanya Dharmasastra, jalannya
Catur Marga, moksa serta Jagaddhita tujuan hidupnya. Tidak semua orang tahu
kalau sejatinya Agama Hindu itu merupakan suatu kepercayaan / organisasi sosial
yang luhur serta merupakan suatu sistim keagamaan yang tinggi. Karena itulah
para umat Hindu lebih suka menyebut agamanya Sanata Dharma dari pada agama
Hindu ( Sanata Dharma adalah merupakan Dharma yang kekal abadi). Adapun dharma
mengandung suatu pengertian yang amat luas, maka dari itu dalam pelaksanaan
agama Hindu memiliki kebebasan yang amat luas pula, tidak terlalu terikat
kepada faham dogmatisme, namun tetap mengakui adanya satu kekuasaan yang
tertinggi yakni “Brahman/Hyang Widhi/Tuhan YME”
Dari Hyang Widhi inilah turun ajaran-ajaranNya melalui para
Maha Rsi, ajaran-ajaran ini diturunkan tidak sekaligus, tetapi secara bertahap
dari satu kurun waktu ke kurun waktu yang lain dan diterima oleh beberapa
generasi Maha Rsi. Semua ajaran suci itu di tulis oleh para Maha Rsi dalam
kitab suci, ajaran yang paling pertama tertulis
di dalam kitan suci Weda Sruti Mantra, dan kian disempurnakan pada
generasi selanjutnya ditulis dalam kitab suci Weda Sruti Brahmana dan Upanisad.
Oleh generasi Maha Rsi berikutnya weda
Sruti ini deberikan tafsir sehingga lahirlah kitab suci Weda Smrti, berupa
kitab Wedangga dan Upaweda. Pada kenyataannya, isi dari kitab-kitab suci weda
itu amat sukar dimengerti oleh para penganut Hindu, sehingga diciptakanlah
kitab suci Nibanda, yang uraiannya lebih mendetail dan mudah diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Dari luar kelihatannya pelaksanaan agama Hindu amatlah rumit,
dan juga berbeda antara daearah yang satu dengan daerah yang lain ( apalagi
dengan India ). Namun jika di lihat lebih dalam/ seksama dasar kepercayaannya
adalah sama yakni Panca Sradha, dasar etikanya adalah Dharmasastra, dan jalan
yang ditempuh adalah Catur Marga. Moksa dan Jagaddhita adalah tujuan hidup umat
Hindu. Catur marga penerapannya berupa Panca Yadnya ( lima pengorbanan yang
berbentuk upacara dan non upacara ) Dengan beryadnya di semua bidang kehidupan,
umat Hindu telah melakukan jalan yang benar sesuai dengan dharma agama.
Beryadnya tidaklah hanya dengan mengadakan upacara keagamaan, namun menyangkut
hal yang lebih dari itu, dituntut suatu pengorbanan yang tulus dan iklas,
pengorbanan berdasarkan dharma demi tercipta kedamaian dan kebahagiaan yang
tertinggi baik di sekala dan niskala. Semua umat Hindu tentu medambakan
kebahagiaan yang tertinggi, tidak hanya untuk dirinya (moksa), namun juga semua
warga bumi (jagaddhita).-
No comments:
Post a Comment