Sunday, January 12, 2014

Panca Sradha dasar kepercayaannya



Panca Sradha kepercayaannya, etikanya Dharmasastra, jalannya Catur Marga, moksa serta Jagaddhita tujuan hidupnya. Tidak semua orang tahu kalau sejatinya Agama Hindu itu merupakan suatu kepercayaan / organisasi sosial yang luhur serta merupakan suatu sistim keagamaan yang tinggi. Karena itulah para umat Hindu lebih suka menyebut agamanya Sanata Dharma dari pada agama Hindu ( Sanata Dharma adalah merupakan Dharma yang kekal abadi). Adapun dharma mengandung suatu pengertian yang amat luas, maka dari itu dalam pelaksanaan agama Hindu memiliki kebebasan yang amat luas pula, tidak terlalu terikat kepada faham dogmatisme, namun tetap mengakui adanya satu kekuasaan yang tertinggi yakni “Brahman/Hyang Widhi/Tuhan YME”

Dari Hyang Widhi inilah turun ajaran-ajaranNya melalui para Maha Rsi, ajaran-ajaran ini diturunkan tidak sekaligus, tetapi secara bertahap dari satu kurun waktu ke kurun waktu yang lain dan diterima oleh beberapa generasi Maha Rsi. Semua ajaran suci itu di tulis oleh para Maha Rsi dalam kitab suci, ajaran yang paling pertama tertulis  di dalam kitan suci Weda Sruti Mantra, dan kian disempurnakan pada generasi selanjutnya ditulis dalam kitab suci Weda Sruti Brahmana dan Upanisad. Oleh generasi Maha Rsi  berikutnya weda Sruti ini deberikan tafsir sehingga lahirlah kitab suci Weda Smrti, berupa kitab Wedangga dan Upaweda. Pada kenyataannya, isi dari kitab-kitab suci weda itu amat sukar dimengerti oleh para penganut Hindu, sehingga diciptakanlah kitab suci Nibanda, yang uraiannya lebih mendetail dan mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dari luar kelihatannya pelaksanaan agama Hindu amatlah rumit, dan juga berbeda antara daearah yang satu dengan daerah yang lain ( apalagi dengan India ). Namun jika di lihat lebih dalam/ seksama dasar kepercayaannya adalah sama yakni Panca Sradha, dasar etikanya adalah Dharmasastra, dan jalan yang ditempuh adalah Catur Marga. Moksa dan Jagaddhita adalah tujuan hidup umat Hindu. Catur marga penerapannya berupa Panca Yadnya ( lima pengorbanan yang berbentuk upacara dan non upacara ) Dengan beryadnya di semua bidang kehidupan, umat Hindu telah melakukan jalan yang benar sesuai dengan dharma agama. Beryadnya tidaklah hanya dengan mengadakan upacara keagamaan, namun menyangkut hal yang lebih dari itu, dituntut suatu pengorbanan yang tulus dan iklas, pengorbanan berdasarkan dharma demi tercipta kedamaian dan kebahagiaan yang tertinggi baik di sekala dan niskala. Semua umat Hindu tentu medambakan kebahagiaan yang tertinggi, tidak hanya untuk dirinya (moksa), namun juga semua warga bumi (jagaddhita).-

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini