Sejalan dengan maju pesatnya ilmu pengobatan/ kedokteran
pesat jualah perkembangan berbagai jenis penyakit, contoh ekstrimsnya kini
adalah HIV/aids. Namun demikian tidak
cuma HIV/aids yang mengancam kesehatan seseorang, sejatinya penyakit itu telah lama ditemukan
vaksinnyapun juga telah ditemukan, terpakai dalam serangkaian imunisasi wajib
bagi para balita dan bayi. Diantara
penyakit yang tergolong wajib diwaspadai dan juga mesti dicegah sedini mungkin
: difteri, hapatitis B, serta yang lainnya.
Bukti majunya ilmu kedokteran adalah telah ditemukannya suatu
cara mencegah suatu penyakit dengan imunisasi. Yang dimaksud imunisasi adalah :
pemberian vaksin untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu. Yang kini telah
berjalan di NKRI ini adalah imunisasi rutin ( kegiatan imunisasi yang secara
rutin dan terus menerus dilakukan pada
perioede waktu yang telah ditetapkan, berdasarkan kelompok usia, sasaran, dan
tempat pelayanan). Diantara kebaikan imunisasi, juga ada yang namanya efek
samping. Efek samping yang timbul merupakan suatu pertanda baik yang
membuktikan bahwa vaksin benar-benar bekerja secara tepat, dengan efek antara
lain : pada BCG , terjadi pembengkakan kecil dan merah setelah 2 minggu,di
tempat suntikan. Akan jadi abses kecil dalam tempo 2 s.d 3 minggu, luka akan
sembuh sendiri dengan meninggalkan luka parut.
Pada DPT, kebanyakan bayi menderita panas kala sore hari setelah
imunisasi DPT, panasnya akan normal dalam waktu 2 hari kedepan, ada juga yang
merasa nyeri, sakit, merah, namun akan sembuh sendiri.
DPT ( Difteri, Pertusis, Tetanus ). Penyakit difteri adalah
penyakit menular yang menimbulkan demam mendadak dan sakit pada
tenggorokan serta hidung yang disebabkan
oleh bakteri difteri. Penularannya melalui udara/pernafasan saat penderita batuk / bersin. Ada juga
penyakit yang menyerang bayi yang berumur kurang dari sebulan dengan gejala
kejang penyebabnya bakteri tetanus,penyakitnya tetanus neonatorum. Menularnya :
bakteri tetanus masuk via tali pusat/placenta kala persalinan dan perawatan
tali pusat yang kurang baik.
Beberapa tahun belakangan ini telah ditemukan juga suatu
vaksin yang disebut vaksin hapatitis B, suatu vaksin yang bermanfaat untuk
mencegah penyakit hepatitis/penyakit kuning pada seseorang. (penyakit hepatitis
B / sakit kuning, merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
hepatitis B yang menyerang hati, dan dapat bersifat mendadak atau menahun. Pada
bagian kecil dapat berlanjut menjadi sirosis hati / kanker hati ) Penularan
hepatitis B dapat terjadi pengidap virus hepatitis B ke bayi yang
dikandungnya/dilahirkan, Penularan yang lain dapat jua dari hubungan seks,
penggunaan alat suntik yang tercemar, tatto, tusuk jarum, tranfusi darah,
pemakaian pisau cukur dan sikat gigi secara sama-sama. Di zaman ini dicegah
dengan pemberian imunisasi hepatitis B pada bayi usia 0 s.d 7 hari satu kali,
dilanjutkan dengan imunisasi DPT/HB saat usia 2, 3, dan 4 bulan.
No comments:
Post a Comment