Saturday, October 26, 2013

“ Tanpa diskriminasi “



Penentu Proses Demokratisasi Bebas Konflik dan Kekerasan: Derajat Kemajemukan dan Penerimaan Terhadap Pluralisme.


betapa indahnya perbedaan





berbeda itu indah


Memang tidak seluruh negara yang mengalami proses demokratisasi mengalami eskalasi konflik, kekerasan, atau perpecahan. Jepang mengalami demokratisasi dengan mulus setelah Perang Dunia II. Korea Selatan mengalami proses demokratisasi yang nyaris tanpa gejolak sejak naiknya Kim Dae Jung tahun 1998. Taiwan juga mengembangkan pemerintahan demokratis tanpa diikuti kekerasan komunal. Afrika Selatan mengakhiri politik Apartheid dan memunculkan tokoh kulit hitam Nelson Mandela melalui proses pemilu yang demokratis dan damai.




indahnya perbedaan

Menurut Muhadjir Darwin, ada dua faktor yang menentukan terbebasnya proses demokratisasi dari ancaman eskalasi konflik dan kekerasan. Pertama, derajat kemajemukan (pluralitas). Semakin tinggi perbedaan antar kelompok yang ada di masyarakat, semakin tinggi pula potensi terjadinya konflik. Kedua, penerimaan terhadap pluralisme. Keberagaman tidak serta merta menciptakan situasi konflik jika ada kedewasaan semua pihak dalam menyikapi fenomena keberagaman tersebut. Pluralisme adalah suatu cara pandang moderat yang berkembang di masyarakat dalam memahami perbedaan
.


Sumber : sebuah status FB, akun  Denny J.A's World

 

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini