Banyak yang meyakini ada beberapa jenis tanaman yang
mampu/berkhasiat menolak imu jahat (santet dan sejenisnya) atau kekuatan negative,
dari radiasi gaib yang berasal dari aroma serta aura yang dimiliki atau
dikeluarkannya. Di Negara kita, Indonesia ada beberapa jenis tanaman yang
dikenal memiliki aura penangkal ilmu hitam. Namun demikian sebagian mesti
memperhatikan letak tanamannya agar auranya bisa melindungi pemilik/penanamnya.
Kaktus, tanaman ini terkenal mampu bertahan hidup dan
berkembang biak dengan baik walau tumbuh di daerah yang kering, diyakini mampu
menangkal ilmu santet dan sejenisnya dan hawa negative lainnya. Kekuatannya
hanya bisa keluar bila di tanam atau di taruh di luar rumah. Kalau di taruh di dalam rumah bukannya
kekuatan penolak santet yang keluar, tapi justru bisa menolak datangnya rejeki.
Mawar, dunia mengakui mawar adalah bunga lambang cinta,
batangnya yang penuh dengan duri memiliki kekuatan menyerap berbagai hawa negative
termasuk menangkal serangan ilmu hitam (santet). Hawa negative yang terserap
akan langsung disalurkan/dibuang ke tanah, disarankan agar menanam tanaman
mawar tidak di depan rumah. Karena jika di tanam di depan rumah, hawa negative yang
telah tersalurkan ke tanah dikhawatirkan akan dilangkahi penghuni rumah, jika
demikian tidaklah baik efeknya.
asam jawa / buah celagi |
Asam jawa/ celagi (bhs.Bali), tanaman ini tidaklah asing di Negara
Indonesia sering dipakai pohon peneduh disepanjang jalan kota, ketinggiannya
bisa mencapai 30 meter lebih, daun dan buah banyak dipakai obat. Buah asam jawa
inilah yang dipakai sebagai bahan asam kawak/lunak (bhs.Bali), bijinya ada yang
menyebut klungsu yang diyakini dapat menolak roh jahat. Ada juga yang meyakini,
jika klungsu di taruh dalam lampu mobil/motor dipercaya dapat menghindari
kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh mahluk halus. Bagian hitam / kambium/
les dari pohon asam (celagi) ada yang menyebutnya galih asam, bertuah untuk
keselamatan, penolak jin jahat, anti tenung, dan pada kenyataannya kambium/les
dari pohon celagi banyak dipakai sebagai warangka keris.
Sumber : kalender Bali 2014, disusun oleh : I B Supartha
Ardhana.-
No comments:
Post a Comment