Canang sari " yang paling sederhana namun terutama" |
Lokasi : Pura Thirta Empul |
Banyak jalan menuju roma, banyak
terowongan menuju satu titik, banyak juga jenis kendaraan yang dapat dipakai
menuju suatu tempat. Namanya saja suatu tempat yang diungsi oleh banyak orang tentulah tempat itu adalah merupakan
tempat yang amat baik, dan mulia. Tempat yang kita maksudkan disini adalah
tempat di sisiNya, banyak kendaraan yang menuju kepadaNya dan dapat kita
ikuti/tekuni/ dan fahami. Namanya saja tempat di sekitarNya maka sudah barang
tentu memerlukan suatu jenis kendaraan lain dari yang lumrah kita lihat saban
hari lalu lalang di depan mata kita, kendaraannya adalah berjenis kasat mata,berkatagori
keyakinan. Banyak keyakinan yang ada di alam ini, katakanlah keyakinan di salah
satu bidang saja : agama, banyak agama yang ada, semuanya baik karena tidak ada
satu agamapun di dunia ini mengajarkan umatnya berbuat sesuatu yang membuat
orang lain dirugikan maupun disakiti.
Sebagai contoh di Nusantara yang kini kental dengan sebutan NKRI (Negara
Kesatuan Republik Indonesia), ada lima agama resmi yang diakui oleh pemerintah,
salah satunya adalah agama warisan kerajaan besar Nusantara (Majapahit), Hindu
demikian nama agama atau keyakinan itu. Hindu adalah merupakan suatu gama yang
fleksibel elastis, karena para pemeluknya sama sekali tidak diizinkan untuk
berfikir ruwet rumit kala menjelang, saat, dan setelah beryadnya/korban suci.
Jenis yadnya/aturan tidaklah dipatok agar memenuhi kreteria tertentu dalam hal
ini ada tingkatannya agar umat dapat menyesuaikan sesuai kemampuan ( nista,
madya, utama ). Kita ambil contoh satu saja, pada saat pelaksanaan upacara hari
raya yang tibanya saban 210 hari sekali : “Hari Raya Galungan (Rabu Keliwon
Dungulan)” Tepat pada hari Rabu Keliwon Dungulan, sejak pagi hari umat sudah
mesuci laksana melakukan persembahyangan dengan sekadar haturan di merajan
sesuai kemampuan, minimal soda, rayunan putih kuning, rayunan pesucian, dan
dilanjutkan dengan persembahyangan. Jika ingin menghaturkan sesajen yang lebih
besar, bisa saja, umat yang faham dengan sastra tahu, kalau Hindu itu fleksibel sekali, tidak mesti dengan upacara
besar.Yang penting suatu persembahan senantiasa didasari ketulusan pikiran,
pelaksanaan, serta ketulusan ucapan. (semua itu akan menjadikan umat lebih
positif). Bagi umat yang terjun dibidang spiritual, sejak Senin Pon
Dungulan dimbau terus berdo’a,
bersemadhi memohon kepada Hyang Widhi agar diberi jalan yang terbaik dan lebih
positif siba hari…… (Astungkara).
No comments:
Post a Comment