Walau nyata suatu agama mengamanatkan agar seseorang sedapat mungkin memiliki keturunan, dalam hal ini wajib hukumnya, dan beberapa keyakinan lama juga mendukung agar seseorang wanita memiliki anak paling tidak seorang dan nyata dipercaya bahwa anak itu adalah harta titipan dariNya. Kenyataan sesuai dengan info dari http://id.berita.yahoo.com bahwa kian cerdas seorang wanita semakin enggan untuk memiliki anak dengan berbagai alasan, bahkan diantara mereka ada yang iklas untuk melajang sepanjang hidupnya. Apa mungkin ada hubungan antara kecerdasan seorang wanita dengan kewajibannya untuk menjalankan sebagian kodratNya.
TEMPO.CO,
London - Anak adalah harta paling
berharga. Tapi bagaimana kalau ada perempuan berkomitmen tidak ingin membentuk
keluarga apalagi sampai memiliki anak.
Nyatanya sebuah penelitian mengungkapkan, semakin cerdas perempuan, ia
semakin tak ingin memiliki anak atau membentuk keluarga.Penelitian yang dilakukan Satoshi Kanazawa, seorang peneliti di London School of Economics, menemukan bahwa dorongan wanita memiliki anak berkurang seperempat untuk setiap 15 poin ekstra IQ-nya.
Kanazawa menggunakan data dari National Study tentang Perkembangan Anak di Inggris. Ia kemudian menambahkan ukuran ekonomi dan pendidikan dari setiap wanita. Namun hasilnya tetap sama, yaitu wanita lebih cerdas semakin kecil ia berkeinginan memiliki anak.
Contohnya seperti para aktris atau presenter terkenal asal Amerika Serikat yaitu Oprah Winfrey, Cameron Diaz dan Eva Mendes. Mereka mengatakan tidak akan pernah menjadi ibu.
Kantor Statistik Nasional mengungkapkan bahwa proporsi perempuan tanpa anak-anak jumlahnya hampir dua kali lipat sejak 1990.
Satu dari lima perempuan berusia 45 tidak punya anak,dan mereka mengenyam pendidikan hingga sarjana. Jumlahnya meningkat menjadi 43%.
Studi sosial yang dilakukan ilmuwan sosial Dr Nattavudh Powdthavee dari University of York, mengungkapkan bahwa gagasan kebahagiaan berasal dari memiliki anak adalah ilusi dan menawarkan petunjuk lain.
"Orangtua menghabiskan banyak waktu mereka menghadiri proses inti dari anak-anak: masalah di sekolah, memasak, mencuci," kata Powdthavee dalam wawancara dengan Times, seperti dilansir dailymail.
Sumber : http://id.berita.yahoo.com
No comments:
Post a Comment