Lumrah sudah,
bahwasanya agama Hindu memasuki Indonesia melalui suatu proses, proses
akulturasi yang merupakan perpaduan antara budaya asli Indonesia dengan budaya
agama Hindu India. Secara berangsur-angsur agama Hindu menjiwai budaya asli
Indonesia sesuai dengan sifat-sifatnya.
Dari kesenian teori yang ada, bahwa teori brahmana dinyatakan paling
mendukung tentang masuknya pengaruh agama Hindu ke Indonesia. ( Teori brahmana
dikemukakan oleh Van Leur, yang berpendapat : bahwa masuknya pengaruh agama
Hindu ke Indonesia disebarkan oleh kaum brahmana bersama-sama dengan kaum
pedagang dari India). Hal ini dilandasi dengan pemikiran bahwa yang paling
banyak tahu tentang agama adalah mereka yang tergolong Warna Brahmana.
Agama Hindu
dari India ke Indonesia, data ini ditemukan dalam beberapa prasasti di tanah
Jawa dan juga lontar-lontar di tanah Bali. Yang menyatakan bahwa Rsi Agastya
menyebarkan agama Hindu dari India ke Indonesia lewat sungai Gangga, Yamuna,
India Selatan serta India Belakang. Karena demikian besar jasa Rsi Agastya
dalam penyebaran agama Hindu, maka namanyapun disucikan dalam beberapa
prasasti, diantaranya :
a.
Prasasti
Dinoyo (Jawa Timur) bertahun saka 682, dimana seorang raja yang bernama “Gajahmana”
membuat pura suci untuk Rsi Agastya dengan tujuan memohon kekuatan suci dari
beliau.
b.
Prasasti
Porong (Jawa Timur) yang betahun saka 785, juga menyebutkan keagungan serta
kemulyaan Rsi Agastya. Mengingat
kemulyaan Rsi Agastya, maka banyak istilah/sebutan yang diberikan kepada
beliau,diantaranya adalah ; “Agastya Yatra” artinya perjalanan suci Rsi Agastya
yang tidak mengenal kembali dalam pengabdiannya untuk dharma. “Putra Segara” artinya bapak dari lautan,
karena beliau mengarungi berbagai lautan luas demi dharma.---
No comments:
Post a Comment