Sunday, June 16, 2013

Batik di Indonesia (budaya)


Sejarah pembatikan di Indonesia terkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit serta penyebaran ajaran islam di tanah Jawa. Pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta. Kesenian batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang pada kerajaan-kerajaan berikutnya. Kesenian batik mulai meluas dan menjadi milik rakyat Indonesia khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke 18 atau awal abad ke 19.

Batik yang dihasilkan adalah semua batik tulis hingga sampai awal abad ke 20 dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan penyebaran agama Islam, banyak daerah-daerah perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian batik menjadi alat perjuangan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedagang muslim melawan perekonomian Belanda.  Kesenian batik adalah kesenian gambar diatas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Karena banyak para pengikut raja yang tinggal di luar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan di tempatnya masing-masing. Lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat, dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Akhirnya batik yang dulunya hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang digunakan kala itu adalah merupakan  hasil tenunan sendiri.

Sedangkan bahan-bahan pewarna yang dipakai berasal dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri, diantaranya dari pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya di buat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur. Zaman Majapahit batik yang telah menjadi kebudayaan kerajaan Majapahit, dapat ditelusuri di daerah Mojokerto, dan Tulung Agung. Mojokerto adalah daerah yang erat hubungannya dengan kerajaan Majapahit. Kala itu daerah Tulung Agung yang sebagian terdiri dari rawa-rawa dalam sejarah terkenal dengan nama daerah Bonorowo, yang kala berkembangnya Majapahit daerah itu dikuasai oleh seorang yang bernama Adipati Kalang, dan tidak mau tunduk kepada kerajaan Majapahit. Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia (Jawa) yang hingga kini masih ada. Batik pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto  kala memakai batik saat konfrensi PBB.---

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini