Monday, March 4, 2013

Melasti


Lokasi : Pantai Soka Selemadeg Tabanan

Banyak jenisnya budaya yang dimiliki oleh umat Hindu, hal itu tidak terpungkiri sejak zaman nenek moyang kita dulu. Diantara kesekian budaya yang di miliki umat Hindu ada yang bernama melasti bersinomin dengan mekiyis. Menurut salah seorang tenaga pendidik jurusan Ilmu Agama IHDN Denpasar kata melasti terdiri dari dua kata. Melas yang berarti memisahkan dan ti yang berarti kesucian. Dengan demikian melasti dapat diartikan dalam kehidupan umat Hindu untuk memisahkan atau menjauhkan kotoran agar nantinya mendapatkan kesucian.

Lokasi : pantai Soka Selemadeg Tabanan

Kotoran yang dimaksudkan bukanlah kotoran fisik, melainkan kotoran yang melekat dalam jiwa. Demikian juga dengan kesucian yang didapat merupakan kesucian lahir bathin yang nantinya dapat menuntun umat dalam berpikir, berbicara, serta berperilaku yang baik. Yang namanya melasti tidak hanya dilaksanakan kala menjelang pergantian tahun saka, melasti juga dapat dilaksanakan saat upacara keagamaan yang tergolong utama, baik itu di pura dan di merajan. Akan tetapi, pada umumnya melasti dilaksanakan setiap menjelang pergantian tahun saka. Biasanya mulai tiga hingga sehari menjelang pengerupukan (tilem sasih kesanga). Di tahun 2013 Hari Raya Nyepi jatuh di bulan Maret tanggal 12, dan pengerupukannya tanggal 11 (tilem kesanga), serta 13 Maret 2013 Hari Ngembak Geni/ngembak Nyepi.

Lokasi : pantai Soka Selemadeg Tabanan


Melasti tidaklah boleh mencari sumber mata air yang sembarangan. Dalam hakekatnya tempat melasti tersebut telah ditentukan misalnya di pantai (segara), dan beji. Banyak mata air di tanah Bali namun tidak semua dapat dipakai untuk melasti. Sarana utama saat melasti adalah pratima dan upakara. Pratima adalah merupakan simbol manifestasi Ida Sanghyang Widhi Wasa (Tuhan).-


Ucapan Selamat





Upacara Melasti adalah salah satu upacara penyucian pralingga/pratima Ida Bhatara yang mana dilakukan dengan mencari sumber mata air yang disucikan.

Dalam lontar Sang Hyang Aji Swamandala disebutkan,"melasti ngaranya ngiring prewatek Dewata anganyutaken laraning jagat papa klesa, letuhing bhuwana. Dimana dapat diterjemahkan secara bebas bahwa melasti adalah ngiring sarana para Dewata manifestasi Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang bertujuan untuk menghanyutkan penderitaan dan menghilangkan kekotoran dunia.

Sedangkan pada lontar Sunarigama dijelaskan,"melasti ngaran amet sarining amertha kamandalu ring telenging segara. ” Dapat diartikan bahwa melasti bertujuan untuk mengambil sari-sari kehidupan di tengah samudra.

Ritual melasti hendaknya dapat diartikan secara mendalam, bukan hanya sekedar pengertian semata, dan yang lebih penting adalah bagaimana kita dapat menghilangkan segala lara, rogha, wighna, mala, papa, klesa, pataka dalam diri dengan memperbaiki karma-karma kita lewat ajaran Tri Kaya Parisudha. 





No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini