Entah mengejar suatu target, atau karena para penyandang
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa tidak dipercaya lagi oleh pemerintah RI, dalam hal
ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Dari tahun ke tahun, setiap suatu
tahun pelajaran akan berakhir selalu saja ada peningkatan. Peningkatan apa?
Yang jelas peningkatan tentang kwalitas siswa yang lulus, belum tentu!.
Sesungguhnya yang mengalami peningkatan adalah jumlah paket soal yang diujikan
pada siswa kelas akhir di tingkat SLTP dan SLTA. Mulai dari 1 paket soal, 2
paket soal, 5 paket soal dalam setiap ruangan, dan di tahun pelajaran 2012/2013
tiada tanggung-tanggung 20 paket soal, sesuai dengan jumlah maksimal dalam satu
ruangan peserta UN. Banyak orang yang bertanya tidakkah para pembuat soal UN
lempuyengan?, bila pembuat soalnya saja lempuyengan apa lagi para siswa yang
akan mengikuti UN.
Dalam mengantisipasi banyaknya siswa yang akan tidak lulus
UN, jajaran Dinas Pendidikan Provinsi Bali mengadakan beberapa kali test
pemantapan. Ada test pemantapan tingkat kabupaten, dan juga test pemantapan
tingkat provinsi (tgl. 18,19,20, dan 21 pebruari 2013). Test pemantapan untuk
SLTP setingkat kabupaten, kabupaten Tabanan diadakan 2 hari kerja pada tanggal
8 dan 9 pebruari 2013, dengan 4 bidang studi yang dimantapkan. Keempat bidang
studi itu adalah : Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris di hari pertama,
sedangkan di hari kedua mengujikan
bidang studi Matematika dan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Khusus pada SMP Negeri 2 Pupuan di tahun pelajaran 2012/2013,
peserta yang akan mengikuti UN dan sekaligus ikut pemantapan adalah 121 siswa,
terdiri dari 61 orang laki-laki dan 60 orang perempuan. Terbagi dalam7 ruangan.
Persyaratan baku tiap ruangan maksimal 20 peserta, karena pengikut UN dan
pemantapan 121 orang, maka tiap ruangan pesertanya adalah : ruang 1 s.d 5
jumlah pesertanya 20 orang, ruang 6 jumlah pesertanya 11 orang, dan ruang yang
terakhir ruang nomor 7 jumlah pesertanya 10 orang.
No comments:
Post a Comment