Maaf beribu maaf bukannya maksud hati untuk selalu porno,
namun karena dianggap penting agar dapat berbagi maka ya diutarakan saja.
Banyak yang masih keliru,dan berkeinginan agar vagina tetap kering dan tidak
basah kala berhubungan seksual. Padahal kala hubungan seksual terjadi sudah semestinya
keluar cairan pelumas (lubrikasi alamai) sebagai syarat fisiologis hubungan
seksual akan berjalan lancar, dinikmati sehingga mencapai orgasme dan
kenikmatan seksual yang maksimal. Jika yang namanya lubrikasi tidak terjadi,
berarti seorang perempuan belum siap melakukan hubungan seksual dan bila
dipaksakan akan menimbulkan gesekan kasar yang rentan lecet dan perlukaan
diselaput mukosa vagina.
Jika hendak memaksimalkan lubrikasi satu-satunya jalan adalah
dengan melakukan pemanasan yang lebih lama, lebih dinikmati sehingga rangsangan
seksual yang diterima lebih maksimal, yang selanjutnya menyebabkan aliran darah
ke dinding vagina kian maksimal dan jumlah rembesan cairan lembabnya juga
banyak. Namun jika kondisi pisik tidak sedang fit dan kondisi hormonal telah
menurun karena penyakit tertentu atau memasuki manopose memang proses lubrikasi
bisa tidak terjadi lagi. Perempuan manopose akan kesulitan mengalami lubrikasi
akibat penurunan hormon seks dan reproduksi. Penurunan hormon ini akan
mempengaruhi mood , menurunkan dorongan seksual, yang akhirnya tidak lagi
mengalami relaksasi dan tidak terjadi
lubrikasi.Bantulah dengan lubrikasi buatan atau dengan terapi harmonal untuk
sekaligus membantu mood dan gairah seksual. Kini banyak lubrikasi buatan yang
dijual di pasaran. Hundari pelumas dengan bahan dasar minyak, karena dapat
mengakibatkan inveksi vagina. Jika infeksi berlanjut bisa menyebabkan
frigiditas (lenyapnya keinginan
seksual), dyspareunia (nyeri yang amat mengganggu setiap kali berhubungan
seksual), vaginismus (kontraksi kuat dari otot vagina sehingga vagina selalu
tidak bisa membuka kala berhubungan seksual), dan paling parah adalah avarsi
seksual (penolakan kuat untuk hubungan seksual)
Sumber >
koran tokoh 28/1 – 3/2 – 2013.-
No comments:
Post a Comment