Monday, December 10, 2012

Hubungan sek yang dipaksakan


Pernahkah suatu ketika anda berhasrat melakukan hubungan badan dengan istri anda sedangkan istri anda tak ada gairah untuk itu, tapi hubungan intim itu tetap terjadi?  Saya yakin seyakin-yakinnya hal serupa itu kerap terjadi dimana saja di belahan dunia ini. Karena apa?

Masyarakat cendrung menganggap bahwa hubungan sek yang dipaksakan bukanlah termasuk pemerkosaan jika dilakukan terhadap wanita pekerja sek (WPS/PSK) maupun terhadap istrinya sendiri. Para wanita pekerja sek dianggap sebagai orang yang tidak memiliki kehormatan, jadi layak diperkosa dan tidak punya hak untuk dilindungi. Kultur masyarakat mengatakan bahwa suami tidak dapat dikatakan memperkosa istrinya, karena menjadi kewajiban sang istri untuk melayani kebutuhan seks si suami kapan saja suaminya menginginkannya.  Secapek apapun sang istri jika suami punya mau, maka ia tidak boleh menolak. Hak-hak kesehatan reproduksi dan hak-hak seksual yang dimiliki perempuan menjadi terabaikan. Tidak ada diskusi tentang seks, bahkan penggunaan kondompun menjadi amat tabu. Perempuan acap kali tidak dapat menolak hubungan seks yang tidak aman atau melakukan negosiasi pemakaian kondom karena terancam oleh kekerasan yang dapat membahayakan jiwanya. Posisi tawar yang rendah di tempat tidur membuat perempuan harus pasrah, termasuk kemungkinannya tertular penyakit kelamin dari suami yang diperolehnya dari membeli seks.----------

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini