Wednesday, December 5, 2012

Generasi petani



Di era sekarang ini tidaklah dapat dipungkiri, bahwa kata petani sudah merupakan hal  yang amat menakutkan dalam artian mesti dijauhi agar kelak tidak sebagai petani. Agar menyambung hidup seluruh anggauta keluarga tidak tergantung sebagai petani. Karena apa?  Kurang lebih, jika anak muda kini mendengar kata petani yang terbayang dibenak anak kaula muda zaman sekarang adalah kemiskinan.  Dengan bukti nyata bahwasanya, anak muda lebih doyan mencari kerja di luar lingkungan pertanian. Banyak yang bertitel insinyur pertanian  mengambil pekerjaan yang tidak relevan dengan bidangnya (pertanian).  Walau mereka memiliki lahan yang memadai, mereka tidak mau menggarapnya. Ironisnya lagi lahan yang mereka miliki banyak yang dijual guna memenuhi kebutuhan hidup bahkan ada yang memakai untuk berfoya-foya.



Sesungguhnya setiap pekerjaan yang ditekuni dengan kerja keras hasilnya akan memuaskan. Pandangan hendaknya jangan selalu kedepan dan keatas, marilah kita mencoba melihat kebelakang dan juga ke bawah. Karena dari situ kebanggaan sebagai generasi penerus akan lebih bermakna. Jangan mengandalkan warisan dan kekayaan ortu,  sudah waktunya para generasi muda berani berinovasi dengan hal-hal yang dipandang sebelah mata. Diharapkan para generasi muda yang baru tamat pada perguruan tinggi dan yang tamat SMA/SMK tidak hanya berpatokan harus menjadi PNS. Jika semua berpikir kayak itu, siapa yang akan menjadi petani?  Di sisi lain, pemerintah hendaknya dapat mengerti dan membuka mata, memperhatikan para petani yang dewasa ini kian menjerit terjerat kemiskinan. Mungkin dengan adanya perhatian terhadap petani, para generasi muda akan mau terjun sebagai petani di masa depan dan tidak hanya berpatokan menjadi pegawai negeri.---

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini