Tuesday, November 27, 2012

Via Internet


Indonesia merupakan salah satu pengguna internet 3 besar di seluruh dunia, selain Amerika Serikat dan Cina. Dengan jumlah penduduk saat ini 240 juta orang, 49,9% perempuan  dan 30% anak-anak. Kondisi inilah yang mengakibatkan luasnya akses semua pihak untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan mudah,murah, dan cepat. Disisi lain tidak semua pengguna internet memiliki niat baik, yang mana hal itu terbukti dari data yang ada yang menggambarkan internet dipakai untuk menipu, mengiming-imingi dan menjadi media perdagangan anak maupun remaja putri untuk terjun ke eksploitasi seksual dan prostitusi.

Menteri pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak  Indonesia memberi contoh ; adanya pelaku perdagangan orang yang menawarkan perempuan muda secara online atau dalam suatu jaringan.  Bahkan korbannya diatas 2000 orang, dari ragam latar pendidikan dan profesi. Kejahatan itu baru terungkap setelah 2 tahun beroperasi.  Artinya trafficking (perdagangan manusia) termasuk perempuan dan anak, baik secara online dan tidak merupakan kejahatan sindikat terorganisir. Sindikat itu melibatkan berbagai elemen kelompok yang dibangun secara rapi, professional, dan tersistim. Celakanya diantara kelompok saling tidak kenal sehingga sulit untuk medeteksi otak dari sindikat ini.  Jaringan sindikat dibangun sejak dari akar rumput, hingga luar negeri. Tidak heran bila sulit menangkap pelaku utama plus sindikatnya. Makanya perlu sinergitas dan kerjasama dengan melibatkan masyarakat, penegak hukum, pemerintah, swasta, dan lembaga legeslatif , organisasi internasional serta  pemerintah di kawasan regional dan internasional.  Para orang tua perlu mengawasi tingkah laku anak, terutama di dalam rumah. Berikan pemahaman dan pendampingan kepada anak, apalagi remaja putri yang gemar memakai facebook, twitter untuk tidak mengobral data pribadi dengan mudah dan gampang kena bujuk rayu kenakalan baru.

Deputi Kesejahtraan Keluarga dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) mengatakan, keluarga harus menjadi tempat nyaman bagi para remaja untuk mencurahkan permasalahan . Masa remaja merupakan transisi mencari jati diri, sehingga amat penting peran ortu mengarahkan remaja untuk memiliki karakter yang baik. Dengan terjadi banyak komunikasi antara keluarga, karakter anak tidak mudah terpengaruh lingkungan yang buruk.--------- (Koran pak oles,16-30/11/2012)

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini