Nasib petani Bali yang tidak menentu, memerlukan
suatu trobosan untuk mengatasinya. Salah satunya adalah memberikan teknologi
dan jaminan harga panen. Kita juga mesti meniru negara luar negeri yang telah
berhasil mengelola pertanian, bahkan mampu menjadi negara pengekspor beras.
Yang kita harapkan bersama adalah para pemimpin tanah Bali dapat memikirkan
nasin para petani. Di luar Indonesia kesejahtraan para petani amat
diperhatikan, mulai dari masa tanam hingga masa panen pemerintah turun langsung
memberikan pendampingan. Bibit padi yang diberikan ke petani adalah hasil dari
riset dengan teknologi tinggi. Setelah panen hasil padi dibeli dengan harga
yang menggembirakan, hingga para petani bisa gembira menjalankan pekerjaannya.
Bila di tanah Bali, para petani selalu dihantui
perasaan was-was dengan anjloknya harga ketika panen tiba (sudah tradisi),
belum lagi ada serangan hama. Sebagai akibatnya para petani Bali selalu merugi
dan kelimpungan. Sering karena terbentur harga, para petani Bali enggan memanen
sendiri padinya. Lain halnya di negara luar (vietnam), para petani memanen
langsung padinya kemudian ditampung oleh pemerintah dengan harga yang memuaskan.
Jika harganya turunpun para petani dipastikan tidak merugi, sebab hasil panen
selalu melimpah. Karena itu kita tetap berharap, ada terobosan untuk
menyelamatkan nasib para petani. Salah satunya dengan memberikan jaminan
pembelian hasil panen, khususnya padi.----
No comments:
Post a Comment