Banyak orang tahu dengan Subak dan banyak juga orang tahu bahwasanya subak itu hanya ada di tanah Bali. Namun tidaklah banyak yang tahu tentang cara pembagian air pada wilayah subak. Kenapa warga subak dapat rukun tidak pernah bertengkar berebut air dalam kurun waktu ratusan tahun?
Adapun satuan dasar pembagian air bagi subak
adalak “tektek” (bhs Bali) yang artinya “cecah” atau ukuran lebar suatu alat
pembagian air yang dibuat dalam batang kayu yang memiliki alur akibat dicecah.
Alat pembagian air ini disebut tembuku/temuku, yang dapat dianggap sebagai alat
ukur, namun dalam wujud yang sederhana. Sesukat sawah/sebidang sawah mendapat
pembagian satu tektek bila sawah itu menggunakan bibit “ satu tenah “ . Tenah
adalah ukuran padi yang beratnya kurang lebih 25 s.d 30 Kg. Yang pada umumnya
didasarkan atas kemampuan seorang wanita dewasa untuk menjunjungnya sampai ke
tempat penyimpanan padi yang disebut lumbung.
Untuk menjamin ketertiban pembagian air pada
semua petak sawah, maka diadakan pengawasan oleh para anggauta subak yang
dilakukan secara bergiliran di bawah pengaturan
kesinoman. Pengawasan ini disebut metelik / metilik. Bilamana keadaan air
langka dan dipandang perlu, maka kerama/warga subak disamping metelik juga mengadakan penjagaan siang malam yang
disebut “megebagan” / ronda pada tempat-tempat yang kritis air.--------
No comments:
Post a Comment