Saturday, November 10, 2012

Makna Upacara Dewa Yadnya (Hindu)



 Bila kita memperhatikan tata cara dan urutan upacara dewa yadnya (ngodalin/maturan), dapatlah kiranya kita simpulkan bahwa, upacara dewa yadnya itu adalah merupakan perwujudan dari bhakti umatNya. Kita semua tahu bhakti adalah merupakan wujud dari rasa cinta yang mendalam.



Umat Hindu amat mencintai Dewa Bhatara sesuhunanNya. Rasa cinta yang mendalam ini dibuktikan dalam upacara maturan/ngodalin. Karena cinta yang amat mendalam Dewa Bhatara didekatkan sekali jaraknya dengan dirinya. Seakan-akan hanya dibatasi dengan garis pemisah yang amat tipis diatas kepalanya, kemudian disebutlah sesuhunan. Dalam upacara ngodalin/maturan bhatara sesuhunan diperlakukan secara nyata dengan amat istimewa. Beliau dihadirkan dengan penuh puja-puji yang diwujudkan dengan bebanten, puja-puji mantram-mantram. Pertama-tama beliau diharapkan kehadiranNya  dengan mempersembahkan “ajuman”  serta toya/air suci pemendak. Lalu dihaturi pesucian berupa air pencuci kaki, pencuci tangan, air kumur, serta air raup. Lalu disucikan dengan disertai sarana-sarana yang harum (lengawangi, buratwangi). Kemudian rayunan perangkatan dengan jaya-jaya umatNya.  Sebagai puncak dari bakti umat menghaturkan, sembah sujud dengan panca sembah, lalu nuhur waranugraha yang disimbulkan dengan tirtha dan wija/bija. Dan sesuhunannya  oleh umatNya seolah-olah telah memberi berkah. 


Dengan memperhatikan perlakuan umat terhadap sesuhunanNya, jelaslah bahwa upacara Dewa yadnya bermakna, meningkatkan kedalaman bhakti umatNya serta mempertebal rasa cinta umat kepada sesuhunanNya. Kesempatan untuk mewujudkan rasa bhakti dan cinta umat kepada sesuhunanNya berlansung tiap 210 hari atau ada juga satu tahun sekali. Oleh karena itu umat Hindu berusaha untuk memanfaatkan waktu itu sebaik-baiknya. Hal ini merupakan kesempatan untuk berkumpul diantara sesama keluarga. Kendatipun mereka tinggal berjauhan, ketika maturan/ngodalin di Sanggah merajan/pura, makanya mereka berusaha untuk pulang kampung.  Dari segi sosial bermakna untuk mempertebal rasa kekeluargaan. Dengan kata lain dengan ngodalin/maturan/upacara dewa yadnya, tali persaudaraan akan tetap lekat.---  

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini