Pada
saat hari-hari besar keagamaan Hindu tiba misalnya Hari Raya Galungan dan saat
pujawali/ngodalin tiba maka pelinggih-pelinggih/tempat suci Hindu dihiasi atau
dilengkapi dengan kampuh/busana dan atribut lainnya. Baik yang terbuat dari
jejahitan janur, ron, dan dari kain yang berwarna-warni. Atribut yang dibuat dari jejahitan janur,
ron, dan lainnya misalnya : lamak, canigan, capah dll. Sesungguhnya semua itu memiliki arti >
Disamping
memakai atribut masing-masing pelinggih memiliki busana dan atribut-atribut
sendiri-sendiri, sesuai dengan sifat masing-masing dewa yang dipuja melalui
pelinggih-pelinggih itu. Misalnya ada ketentuan tentang pakaian para Dewa ;
1. Brahma datang dari Selatan, merah warnanya
sampai dengan pakaian dan payungnya.
2. Wisnu datang dari Utara, hitam warnanya sampai
dengan busana dan payungnya.
3. Iswara datang dari Timur, putih warnanya sampai
dengan busana dan payungnya.
4. Mahadewa datang dari Barat, kuning warnanya
sampai dengan busana dan payungnya.
5. Hyang Maisora dan Hyang Indra datang dari
Tenggara berbusana putih bercampur merah, berpayung ratna kencana.
6. Hyang Rudra datang dari Barat Daya, berbusan
merah campur kuning, berpayung petak semu bang.
7. Hyang Sangkara datang dari Barat Laut,
berbusana kuning bercampur hitam, berpayung ratna kumenyer.
8. Hyang Sambhu datang dari Timur Laut, berbusana
hitam putih, berpayung ratna kumenyer.
9. Datang Sanghyang Aswina berbusana manca warna ,
berpayung ratna kumenyer.
10. Datang Hyang Durmuka berbusana dadu, berpayung
ratna kumenyer
11. Datang Hyang Kala bersama Hyang Gelap, rupanya
menakutkan, berbusana poleng bang, berpayung saliwah.
12. Datang Hyang Baruna berbusana serba indah.
13. Datang Sanghyang Rawi berbusana agni tri,
berpayung putih
14. Sanghyang Kuwera berbusana serba indah,
berpayung kuning
15. Sanghyang Yama dari Selatan seperti kala
menakutkan, berbusana poleng bang, berpayung tiga warna.
Dari
busana dan payung para dewa itu, maka ditetapkan busana/kampuh pelinggih sbb. :
a. Sanggar Agung/Padmasana/Duhuring akasa
berbusana/kampuh putih dengan tedung/payung putih
b. Saptapetala (dasar) berbusana/kampuh hitam dengan tedung/payung hitam
c. Di Ngrurah, berbusana poleng tedungnya merah
d. Taksu berbusana hitam
e. Apit lawang berkampuh poleng hitam
f.
Di pelinggih
lain, sesuai dengan busana Para Dewa yang dipuja.-
Matur dahat suksme, ring penjeladan puniki
ReplyDelete