“ siapa
yang sujud kepada-Ku dengan persembahan setangkai daun, sekuntum bunga, sebiji
buah-buahan atau seteguk air, Aku terima sebagai bhakti persembahan dari orang
yang berhati suci”
Hari Raya atau rerainan pada dasarnya adalah
hari suci, yang pada umumnya sering disebut rerainan. Rerainan berasal dari
kata rah yang berarti puncak, dari kata rah lalu disebut rahina yang artinya
har-hari.
Hari suci atau rerainan sering juga disebut
hari raya. Hari suci adalah hari yang diperingati atau diistimewakan, karena
berdasarkan keyakinan bahwa hari itu memiliki arti dan fungsi yang sangat
penting bagi kehidupan seseorang (umat), baik karena pengaruhnya maupun karena
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sehingga dirasakan perlu untuk
disucikan dan dirayakan. Peringatan hari suci umumnya bersifat rutin dan juga
insidentil, tergantung pada nilai-nialai yang terkandung di dalamnya.
Hari raya (rerainan/hari suci) patut dirayakan
secara berkelanjutan, dengan tujuan untuk selalu mengobarkan semangat kesucian
serta makna penting yang terkandung pada hakekat hari suci dari agama yang
bersangkutan. Selanjutnya kita diharapkan agar menghayati, merenungkan, dan
mengamalkannya dengan penuh kesadaran tentang hakekat semangat hidup kesucian
yang terkandung pada hari suci tersebut. Diantara hari-hari suci itu ada yang
dirayakan secara istimewa/khusus disebut hari suci, sedangkan yang dirayakan
dengan cara biasa-biasa saja disebut rerainan.
Pelaksanaan dan perayaan hari suci itu hendaknya
dilandasi dengan hati yang suci, sehingga segala yang dipersembahkan memiliki
nilai yang suci juga. Persembahan yang tidak dilandasi dengan kesucian hati
betapapun besar dan mewahnya semuanya
itu akan sia-sia.
No comments:
Post a Comment