Wednesday, October 3, 2012

Si Delima Putih

Di alam ini Hyang Maha Pencipta/ Hyang Maha Kuasa menciptakan  berbagai benda sebagai isi alam/pelengkap alam, yang kesemuanya adalah untuk terjadinya suatu keseimbangan di alam ini. Dan umumnya benda-benda yang diciptakanNya  disamping saling melengkapi  ada juga  diantara benda itu saling berlawanan/bertentangan > tujuan Hyang Kuasa satu, yakni untuk kesinambungan keseimbangan di jagat ini. Diantara semua yang ada yang  berkelompok, sebagai 1 kelompok dan bernama kelompok buah-buahan/aneka buah. Diantaranya Buah Delima, Delima Putih ;


Delima putih (Punica granatum L) mendapat perhatian penting karena khasiatnya yang istimewa. Karenanya, orang kerap secara khusus ingin menanam buah yang pohonnya setinggi 2-5 meter ini.
Dalam lontar Taru Premana sebagaimana diterjemahkan Dra. I Gusti Segatri Putra dalam buku Taru Premana : Khasiat Tanam-tanaman untuk Obat Tradisional (1999) disebutkan buah delima putih memiliki khasiat sejuk (tis). Buah ini dapat dipergunakan untuk obat sakit perut dan tekanan darah rendah, badan terasa letih atau lesu serta kelelahan.





Cara meraciknya, buah delima putih itu ditumbuk, diisi dengan kuning telur ayam ireng, madu, temu tis tiga iris. Inilah yang kemudian diminum sebagai loloh (jamu).
Selain itu, menurut Prof. Dr. I Gusti Ngurah Nala seperti ditulis dalam buku Usada Bali (1991), delima putih juga berkhasiat untuk mengobati penyakit cacing pita dan wandu (impotensi). Untuk mengobati cacing pita, yang dicari adalah akar delima putih dilengkapi dengan berambang (bawang putih). Cara pengolahannya dengan digerus halus, ditambah air kemudian disaring dijadikan loloh untuk diminum.
Sementara untuk mengobati impotensi, yang diambil adalah buah delima putih yang sudah masak, buah kelapa muda mulung, ketan gajih, gula menggala (dapat pula dipergunakan gula aren), gula sari, gula pasir dan madu. Cara pengolahannya, perasan buah delima, daging kelapa, ketan gajih direndam, semua gula direbus, diaduk, digerus halus. Hasil olahan itu dijadikan loloh kemudian diminum.
Akan tetapi, untuk meracik obat-obat seperti disebutkan tadi, tidaklah cukup dengan pengetahuan yang terbatas semacam ini. Bagaimana pun, seperti layaknya di dunia medis, konsultasi kepada orang yang memang memiliki komptensi di bidang pengobatan tradisional wajib dilakukan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari risiko atau setidaknya kegagalan dalam pengobatan.
 
Di samping untuk pengobatan, delima putih juga merupakan salah satu buah yang dipakai dalam perlengkapan upakara atau banten. Seperti ditulis dalam buku Taman Gumi Banten: Ensiklopedi Tanaman Upakara (LPM Unud, 2004) buah delima putih juga dipakai untuk banten suci, pule kerti, tetukon dan sejumlah banten lainnya. Delima putih dianggap melambangkan kesucian.
Delima putih digolongkan dalam habitus perdu dengan batang berkayu bulat bercabang duri. Daunnya tunggal dengan bentuk lanset, begitu juga bunganya pun tunggal. Delima putih tumbuh baik pada daerah dataran rendah sampai ketinggian 200 meter dari permukaan laut. Delima putih lebih bisa tumbuh pada tanah gembur dengan suhu 25-30°C serta kelembaban udara 70-90 persen. Selain delima putih, ada tiga jenis buah delima lainnya yakni delima merah, delima hitam serta delima wanta.  


No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini