Wednesday, October 17, 2012

“ Kanker Rahim “

Dari sekian banyak jenis kanker, kanker rahim merupakan salah satu kanker yang paling sering diderita oleh perempuan, info suatu media sekitar 34% dari kanker yang diderita perempuan adalah kanker serviks. Rata-rata 70% para pasien baru ditangani ketika sudah memasuki stadium lanjut. Hal ini disebabkan oleh rendahnya cakupan deteksi dini terkait dengan beberapa kendala,  yang termasuk dalam kendala ini adalah terbatasnya jumlah patologis dan perlengkapan fasilitas kesehatan, minimnya biaya dan lain sebagainya. Dengan demikian maka di Indonesia perlu adanya suatu metode deteksi dini yang efektif,aman, dan dapat diterima dan terjangkau.


Kanker serviks juga dikenal sebagai penyebab terbesar kematian perempuan di negara berkembang, walau pada kenyataan kanker serviks dapat dicegah. Di Indonesia kasus kejadian kanker serviks adalah 18% dan 78% diantara kanker kelamin. Di Indonesia ada IPKASI (Inisiatif Pencegahan Kanker serviks Indonesia), organisasi profesional yang fokus terhadap pencegahan kanker serviks. IPKASI diresmikan pada tanggal 21 Oktober 2010 di Jakarta. Program IPKASI dijalankan berdasarkan konsep dasar dari pencegahan kanker serviks, yakni pencegahan primer, skunder, dan tersier. Pecegahan primer mencakup promosi kesehatan, edukasi, dan vaksinasi HPV. Tujuannya adalah untuk menurunkan/menghilangkan faktor resiko tanpa meninggalkan bekas atau gejala dengan mendorong orang-orang untuk menerapkan gaya hidup sehat. IPKASI juga melatih para pelaku kesehatan, PKK, dan semua perempuan untuk meningkatkan kepedulian terhadap penyakit ini. Dalam pencegahan sekunder, kegiatannya antara lain screening dan melakukan deteksi  dini untuk lesi pra-kanker.  Pencegahan tersier adalah advokasi program dengan INASGO (Indonesia Association Gynecologic Oncology), menciptakan edukasi optimal untuk para dokter umum, spesialis obgin dan konsultan Onkologi Ginekolog, kerja sama juga dilakukan dengan institusi relevan seperti YKI, bersama meningkatkan perhatian untuk meringankan beban para pasien kanker serviks.

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini