Koran Tokoh, 29 Okt. – 4 Nov. 2012.
Secara
umum setiap orang mampu membeli Asuransi, tapi tidak semua orang mau untuk
memilikinya. Dapat dibayangkan apa yang terjadi pada keluarga tercinta jika
pencari nafkah meninggal dini. Bagaimana dengan kelanjutan pendidikan anak-anak?
‘
Asuransi
jiwa memiliki peran penting dalam perencanaan keuangan pribadi dan merupakan
satu-satunya cara dalam memberikan perlindungan terhadap kerugian finansial
yang disebabkan oleh kejadian yang tidak diharapkan seperti meninggal dunia
secara dini, atau mengalami cacat total dan tetap. Salah satu cara untuk mengelola
resiko yang dihadapi manusia adalah dengan membeli polis asuransi jiwa dan
asuransi kesehatan. Resiko tersebut bisa
bersumber dari diri sendiri dan menimbulkan resiko untuk diri sendiri dan
sekaligus orang lain (resiko berganda),
resiko yang ditimbulkan oleh orang lain dan ketidak pastian situasi dan stabilitas politik suatu negara. Asuransi
menjadi penting untuk dipertimbangkan, mengingat tuntutan zaman percepatan dan
kematangan dalam perencanaan keuangan secara menyeluruh.
Asuransi
jiwa adalah perlindungan/ganti rugi finasial atau memindahkan resiko kepada
pihak ketiga atas jiwa, dan kesehatan yang diakibatkan oleh kejadian yang tidak
terduga. Biaya yang dibayarkan oleh tertanggung kepada penanggung untuk resiko
disebut premi. Ini biasanya di tentukan oleh penanggung (perusahaan asuransi),
untuk dana yang bisa diklaim di masa depan. Ada beberapa jenis asuransi jiwa ;
Pertama Asuransi jiwa berjangka yang berkarateristik proteksi tinggi dengan
premi yang relatif rendah. Kedua asuransi seumur hidup yang memiliki
karakteristik dasar asuransi jiwa permanen (proteksi seumur hidup). Ketiga :
Asuransi jiwa dwi guna karakteristiknya proteksi yang memberikan jumlah uang
pertanggungan jika masih hidup pada masa berakhirnya kontrak (masa akhir pertanggungan) Sistim
pembayarannya bisa sekaligus / lumpsum, dan bersifat infestasi jangka panjang
dengan pengaturan premi secara berkala
Asuransi
Pendidikan > Anda perlu mempersiapkan dana pendidikan untuk anak. Ada 4
alasan yakni tingginya biaya pendidikan saat ini, naiknya biaya pendidikan dari
tahun ke tahun, ketidak pastian ekonomi di masa mendatang, dan ketidak pastian
fisik pencari nafkah/orang tua di masa mendatang.. Rencana keuangan pendidikan
yang dibuat ditulis berdasarkan 2 asumsi : asumsi kenaikan biaya pendidikan,
dan asumsi suku bunga infestasi. Evaluasi dan revisi harus terus menerus
dilakukan, minimal setahun sekali. Karakter,gaya/standar hidup anda amat
menentukan jenis asuransi apa yang dipakai sebagai sarana menabung untuk masa
depan.
No comments:
Post a Comment