Tersebutlah di kerajaan Sinduwati, bertahta seorang raja yang bernama
Narapati Gundala. Beliau memiliki istana yang indah dan sebuah kereta yang
bagus berhiaskan eneka permata. Kereta itu ditarik oleh 4 ekor kuda putih yang
kuat. Pada suatu malam sang raja pulang
dari kunjungan beliau dari luar kota. Setibanya di istana, para pelayan istana
bertugas mengurus kuda, segera melepaskan kuda-kuda dari kereta dan membawanya
ke kandang. Karena hari sudah malam, cepat-cepat para pelayan memberi kuda itu
makan dan minum, tapi lupa menyimpan tali serta pakaian kuda itu di gudang.
Tali kuda tertinggal pada malam itu di halaman muka istana. Sang raja memiliki
sejumlah anjing-anjing yang gemuk-gemuk dan besar-besar, anjing itu amat
disayangi oleh beliau. Seperti biasa pada malam hari anjing-anjing itu dilepas.
Anjing-anjing istana melihat pakaian dan
tali kuda yang terbuat dari kulit yang tertinggal di halaman.Semua anjing
istana menggigit dan menarik-narik tali-tali kuda itu kesana kemari. Setelah
para anjing istana itu bosan bermain tarik-tarikan maka tali kuda dan pelana
yang terbuat dari kulit dimakannya. Dimana-mana berserakan sobekan-sobekan
kulit sisa tali kuda dan pelana yang dimakan oleh para anjing istana itu.
Keesokan harinya pegawai yang bertugas berteriak dengan ketakutan ketika melihat tali kuda itu
telah hancur. Dengan gemetar dia menghadap raja dan berkata : “ Ampun, tuanku
perkenankan hamba melaporkan bahwa pakaian kuda telah hancur berkeping-keping,
ini pasti perbuatan anjing-anjing”.. lapor dari pegawai Mendengar laporan itu
raja menjadi amat marah “ Bunuh semua anjing-anjing dalam kota”, perintah raja “Tidak
ada satupun anjing yang boleh hidup”, kata raja. Di dalam kota itu ada 700 ekor
anjing dan diantaranya ada 1 ekor anjing yang bijaksana ialah pemimpin mereka.
Ketika anjing-anjing mendengar keputusan raja, mereka amat takut, mereka
mendatangi pemimpin mereka. Pemimpin anjing berkata : “ Apakah yang terjadi,
mengapa kalian berkumpul disini? Dan apa yang menyebabkan kalian kelihatan
begitu takut? “ Raja telah memerintahkan
membunuh semua anjing-anjing di dalam kota ini”, jawab seekor anjing. Maka
menceritrakan semua kisahnya kepada pemimpin mereka Diceritrakan bahwa pakaian
kuda itu telah digigit dan dikoyak anjing oleh anjing-anjing istana pada malam
hari, dan raja karena amat marah telah memerintahkan untuk membunuh semua
anjing. “ Tidak mungkin anjing kota masuk ke istana pada malam hari”, kata
pemimpin itu. “ Yang salah pasti anjing-anjing istana, tidak benar
anjing-anjing yang tidak bersalah harus mati dan yang salah terhindar dari
kematian.Aku akan pergi dan berbicara sendiri dengan raja”. Anjing-anjing terkejut.
Bagaimana pemimpin mereka telah berani berbuat demikian.Ia pasti dibunuh
sebelum mencapai istana, karena raja telah memerintahkan akan membunuh semua
anjing. Namun pemimpin anjing itu tidak menghiraukan perdebatan teman-temannya.
Ia hanya memikirkan, bahwa jika ia tidak pergi anjing-anjing yang tidak
bersalah akan mati. Dengan menegakkan kepala dan ekornya pemimpin anjing mulai
menuju istana. Dimanapun ia lewat orang-orang keluar mengacungkan tongkat dan
batu-batu siap untuk membunuhnya. Namun dengan keberanian yang begitu besar dan
cinta yang begitu mendalam memancar dari matanya. Sehingga tongkat-tongkat dan
batu-abatu tidak diacuhkan Tidak seorangpun berani mendekatinya apalagi
menyentuhnya. Setelah tiba di istana ia langsung masuk keruang utama, tanpa ada
rintangan apapun. Semua anggauta istana terheran-heran. Mereka menahan nafas
karena takut, menunggu dan melihat apa yang akan dilakukan oleh raja.Setelah
melalui keheningan yang tegang, pemimpin anjing berbicara ; “Oh raja yang
mulia, apakah benar bahwa tuanku telah memerintahkan untuk membunuh semua
anjing kota?” “Itu benar” jawab sang raja”
Dan apakah alasan tuanku bertindak demikian keras?”, tanya anjing
pemimpin. “Pakaian kuda istana kerajaan telah digigit dan dikoyak-koyak oleh
anjing-anjing”, kata raja. “Apakah semua anjing-anjing harus dibunuh?”, tanya pemimpin anjing. “ Semua anjing,
kecuali anjing istana”, jawab raja. “ Dan apakah yang membuat tuanku begitu
yakin bahwa anjing-anjing istana tidak bersalah?”, Semua anggauta istana
menghembuskan nafas, karena keheranan binatang sedemikian rendahnya berani
berbicara kepada raja dengan cara itu. “Dan kamu pikir siapa yang bersalah?”,
tanya raja. “Anjing istana”, jawab piket, “ Anjing-anjing kota tidak dapat
masuk ke istana pada malam hari”, jawab anjing pemimpin. “Dapatkah kamu
membuktikannya ?”, “tuntut sang raja”. “ Suruh anjing-anjing istana kesini dan
bawalah sedikit susu dan rumput”, jawab anjing pemimpin. Maka semua
anjing-anjing istana di bawa kedalam ruangan dan diberi makan susu dan rumput
itu. Dalam beberapa menit kemudian, potongan-potongan kulit keluar dari mulut
anjing-anjing istana itu dan jatuh ke lantai, campuran susu dan rumput telah
menyebabkan perut anjing-anjing istana menjadi mual dan muntah. Raja
terheran-heran. Raja memuji anjing pemimpin itu. “Kamu sungguh-sungguh pemimpin
anjing, keberanian, kesetiaanmu pada kebenaran dan keadilan adalah contoh bagi
kita semua. Mulai hari ini, semua anjing kota diberi makan yang baik.”
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Baca juga yang ini
-
Awidya : Pintar berbicara, besar kebahagiaannya, cerdas, pintar, senang akan ilmu kerohanian, jika laki bisa banyak istri, umumnya panj...
-
Bahasa Bali itu juga merupakan salah satu bahasa ibu di Negara Kesatuan Republik Indonesia, pelengkap kebhinekaan penunjang persatuan ...
-
Aksara innggih punika : ceciren utawi gegambaran suar sane kemedalang oleh I manusa. Aksara Bali wenten kalih warna inggih punika : a...
-
Rerainan berarti hari-hari suci / hari yang dianggap suci oleh umat Hindu. Umumnya yang berlaku di jagat ini adalah hari-hari raya itu ...
-
Asta Aiswarya berasal dari bahasa sansekerta, yakni dari kata Asta yang artinya delapan, dan kata Aiswarya yang berarti kemahakuasaan...
-
Wahyu yang diturunkan oleh Hyang Widhi melalui para Maha Rsi, dan dikumpulkan atau dihimpun menjadi kitab suci. Kitab suci yang diyak...
-
Angka Wilangan Angka Wilangan 10 Dasa 300 Telung atus 11 Sola...
-
Kelompok wedangga adalah merupakan bagian dari kitab smerti, kitab smrti artinya mengingat, sehingga istilah smrti adalah untuk menye...
-
Pengayam –ayam > a dalah lontar yang memuat atau membicarakan masalah sabung ayam ( tajen ), bagaimana memilih ayam ...
-
Kita semua tahu yang namnya angin, bila sang angin bertiup maka segarlah kita punya badan. Di seluruh jagat angin itu ada, dan di seante...
No comments:
Post a Comment