Suatu penyakit tentu ada yang menyebabkan, demikian pula penderitaan itu. Namun kita yakin penyakit dan penderitaan itu pasti dapat kita atasi. Bila kita menderita, kita biasanya menyesali nasib kita, jika kita beruntung kita puji nasib kita. Namun sebenarnya kita tidak usah menyesalkan atau memuji, karena itu sudah menjadi bagian kita sebagai akibat dari karma kita yang terdahulu. Kita tidak dapat menghindari hasil perbuatan kita itu apakah baik atau buruk. Kita sudah melakukannya, maka kita harus menerima tanggung jawabnya. Kita tidak punya hak untuk menyesali orang lain atas penderitaan yang kita terima. Namun satu hal kita bisa berbuat yaitu kita berhak membuat hidup kita yang akan datang bahagia. Ini tergantung pada usaha kita dalam hidup ini, diri sendirilah yang membentuk dan menentukan hari depan kita, nasib kita ada di tangan kita sendiri. Dengan berbuat baik selalu pasti kita akan menemui kebahagiaan.
Jadi hukum karma pala itu tidak menyebabkan putus asa dan menyerah pada nasib, ini mesti kita sadari. Kita mesti sadar bahwa penderitaan kita saat ini akibat dari perbuatan kita yang lalu. Dan kita sadar bahwa suatu saat penderitaan itu akan berakhir dan tergantikan oleh kebahagiaan, asalkan kita berbuat baik selalu walaupun saat kita menderita. Dengan kesadaran ini kita tidak perlu sedih, atau menyesali orang lain karena mengalami penderitaan, dan tidak perlu sombong karena mendapatkan kebahagiaan. Tetapi walau hukum karma itu seolah-olah berdiri sendiri dalam lingkaran sebab akibat, namun tidak terlepas dari kekuasaan Hyang Widhi. Benar adanya bahwa perbuatan seseorang menentukan pahalanya, tetapi mengenai macam buah dan waktu pemetikannya tergantung kepada keadilan Sang Hyang Widhi, Hyang Widhi yang menentukan phala dari karmanya. Beliau memberi ganjaran yang sesuai dengan Hukum Karma. Kelahiran kita ke dunia walaupun dalam menderita adalah sesungguhnya amat beruntung, karena kita mendapat kesempatan untuk berbuat baik, meningkatkan jiwa kita menentukan hidup yang akan datang ( demikian kira-kira.....)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Baca juga yang ini
-
Awidya : Pintar berbicara, besar kebahagiaannya, cerdas, pintar, senang akan ilmu kerohanian, jika laki bisa banyak istri, umumnya panj...
-
Bahasa Bali itu juga merupakan salah satu bahasa ibu di Negara Kesatuan Republik Indonesia, pelengkap kebhinekaan penunjang persatuan ...
-
Aksara innggih punika : ceciren utawi gegambaran suar sane kemedalang oleh I manusa. Aksara Bali wenten kalih warna inggih punika : a...
-
Rerainan berarti hari-hari suci / hari yang dianggap suci oleh umat Hindu. Umumnya yang berlaku di jagat ini adalah hari-hari raya itu ...
-
Asta Aiswarya berasal dari bahasa sansekerta, yakni dari kata Asta yang artinya delapan, dan kata Aiswarya yang berarti kemahakuasaan...
-
Wahyu yang diturunkan oleh Hyang Widhi melalui para Maha Rsi, dan dikumpulkan atau dihimpun menjadi kitab suci. Kitab suci yang diyak...
-
Angka Wilangan Angka Wilangan 10 Dasa 300 Telung atus 11 Sola...
-
Kelompok wedangga adalah merupakan bagian dari kitab smerti, kitab smrti artinya mengingat, sehingga istilah smrti adalah untuk menye...
-
Pengayam –ayam > a dalah lontar yang memuat atau membicarakan masalah sabung ayam ( tajen ), bagaimana memilih ayam ...
-
Kita semua tahu yang namnya angin, bila sang angin bertiup maka segarlah kita punya badan. Di seluruh jagat angin itu ada, dan di seante...
No comments:
Post a Comment