Friday, August 24, 2012

Cara mendem (menanam) ari-ari bayi (umat Hindu)

Ketahuilah bahwa bayi itu tidak lahir sendirian saja, tetapi bersama-sama dengan empat benda lainnya yang lumrah disebut kanda empat atau saudara empat, yaitu : ari-ari, darah, air nyom, dan barah/lamas. Setelah ari-ari terlepas dari si bayi lalu dibersihkan, sebersih-bersihnya dengan air. Dan saat itu pula, sang kanda pat pergi menuju lokasinya masing-masing untuk beryoga, dan karena keteguhannya beryoga maka keempat saudara kita tersebutlah pada akhirnya akan menjadi Sang Suratman, Sang Jogormanik, Sang Mahakala dan Sang Dorakala yang akan menjadi saksi perilaku kehidupan dan sebagai penuntun jalan setelah kematian.
 Saat anda membersihkan ari-ari jangan sampai anda jijik karena sesuai kepercayaan kurang baik akibatnya bagi perkembangan si bayi selanjutnya (mulai bayi ke anak-anak dan hingga dewasa)

Setelah ari-ari bersih, dimasukkan ke dalam kelapa yang telah dibuka ujungnya dan telah dikuliti. Kedalamnya di masukkan juga tulisan "Om" atau "Ong kara" agar Hyang Widhi melindunginya, juga dimasukkan sebuah kewangian/kewangen sebagai persembahan empat saudara kehadapan Hyang Widhi yang telah menyelamatkan kelahirannya. Lalu kelapa ditutup digulung dengan ijuk dan kain putih, kemudian di tanam di pekarangan/depan pintu rumah sebelah kiri kalau bayi wanita, dan sebelah kanan kalau bayi laki-laki. Kelapa yang berisi ari-ari ini ditimbun dengan baik, diatasnya di taruh batu agar jangan sampai dikeruk oleh anjing, dan dipancangkan pohon pandan berduri agar tidak sampai terinjak oleh manusia. Selama tiga bulan, apa saja yang diperbuat terhadap si bayi, ari-ari/ empat saudara ini mesti dibegitukan juga. Bila si bayi habis dimandikan airnya disiramkan di tempat itu, kalau habis diberi susu ibu harus juga dipercikkan sedikit pada empat saudara itu. Si bayi di suguhi upacara empat saudara inipun tidak ditinggalkan. Penanaman ari-ari ini dilakukan tanpa mantra-mantra, hanya dalam hati memohon agar empat saudara (sang Catur Sanak) tetap menjaga keselamatan si bayi setiap saat.

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini