Kayu yang baik dijadikan ramuan (bakal) pelinggih di pura atau kahyangan, sanggah/merajan dan perumahan adalah ; Kayu piling adalah widhinya kayu, yang disebut dewanya kayu ialah : majagau (gaharu), cendana, sari, cempaka, suren, tawas (bentawas). Kayu tersebut adalah dewanya kayu, boleh dipakai ramuan sanggah, pura, kahyangan dewa-dewa, dan kahyangan resi-resi.
Kayu kelampuak, kelincung, kalikukun, kala ijo, kalanggean, kaliki, nama kayu yang berawalan “kala/kali” ini adalah kalanya kayu. Panditanya kayu yaitu : kuanitan, kepelan, kayu menyan, gempinis, buni sari, camplung, selampitan, ini masuk golongan kayu brahmana, boleh dipakai pelinggih bhatara/dewa-dewi di pura/kahyangan, sanggah, lumbung, dapur, dan yang lain yang dianggap tempat suci.
Kayu nangka (ketewel) adalah rajanya (kesatrianya) kayu. Kayu jati / teges adalah patihnya kayu, kayu sentul rangganya kayu, kayu tangi demangnya kayu, kayu tehep aryanya kayu, kayu keladian patihnya kayu, kayu juet mantrinya kayu, kayu sidem perbekelnya kayu, kayu kaliasem (perbekelnya kayu), kayu bayur, bengkel, bintenu, talun, gentimun, adalah perbekelnya kayu. Untuk ramuan lumbung yaitu : kayu wangkal rajanya kayu, ketekeh patihnya kayu, miing mantrinya kayu, croring dan pulet adalah perbekelnya kayu.
Bhatara Brahma mengadakan pohon kelapa, Bhatara Wisnu mengadakan pohon enau (jaka) dan pohon pinang, Bhatara Iswara mengadakan pohon ental (siwalan), Bhatari Pertiwi mengadakan lalang dan rumput-rumputan, Aji Asoka mengadakan bambu dan sebangsanya. Semua tersebut itu dapat dipakai sebagai ramuan sanggah, pura, kahyangan, dan boleh di taruh di mana saja. Nasehat Bhatara Dharma > asal ada kayu yang berbuah dulu tak berbunga, itu semua tidak boleh di pakai ramuan rumah dan lain-lainnya. Ini dinamai Banaspati. Asal kayu yang berbau harum misalnya : kulitnya, bunganya, daunnya, terasnya (les), itu boleh dipakai sanggah, pura namun harus juga diisi dewanya kayu. Demikian juga untuk ramuan rumah, boleh dipakai sembarangan kayu asal saja diisi rajanya kayu.
Sumber >> kalender bali 2012, Guru Bangbang Gde Wisma
Boleh ijin bertanya? Kayu yang melambangkan dewa Brahwa, dewa Siwa dan dewa Wisnu itu kayu apa aja ya?
ReplyDelete