Saturday, August 4, 2012

BAMBU YANG DIHIAS JANUR/AMBU ITU NAMANYA PENJOR


Secara umum penjor dibuat dari sebatang bambu ujungnya melengkung dan dihiasi dengan janur/ambu, daun-daunan, buah-buahan, bunga dan pada ujungnya digantungi hiasan yang khusus dibuat dari janur. Penjor dipasang pada tempat-tempat upacara atau sepanjang jalan menuju tempat upacara. Ditinjau dari segi fungsinya ada 2 jenis penjor yakni :
a.   Penjor berfungsi sebagai dekorasi. Dalam hal ini yang diutamakan adalah keindahan dan bertujuan untuk memeriahkan upacara. Oleh karena itu perlengkapam termasuk hiasan, jumlah serta penempatannya tidak ditentukan dan dapat dipergunakan pada upacara-upacara baik yang bersifat umum/nasional/keagamaan.
b.   Penjor yang mempunyai nilai spiritual dalam upacara keagamaan. Yang dimaksud disini adalah penjor dan mempunyai hubungan erat dan arti simbolis dalam upacara-upacara keagamaan, misalnya penggunaan penjor pada Hari Raya Galungan, piodalan, dan sebagainya. Oleh karena itu perlengkapan termasuk hiasan, jumlah serta penempatannya disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan agama, khusunya agama Hindu, antara lain ;
1.  Pada ujungnya digantungkan hiasan yang disebut “sampian penjor” lengkap dengan pelawa, porosan serta bunga, sedangkan pada bagian pangkalnya kurang lebih 175 Cm diatas tanah digantungkan sebuah sanggah/sanggah cucuk sebagai tempat sesajen.
2.      Untuk hiasan selain mempergunakan janur/ambu serta daun-daun yang umum, sedapat mungkin mempergunakan daun cemara, daun endong, daun/bunga perijata, paku pidpid, demikian pula buah-buahannya adalah : padi, jagung, kelapa, pisang, serta pala bungkah-pala gantung  pala wija dan lainnya, dilengkapi dengan uang, tebu berjenis-jenis jajan dan pada beberapa hal pada ujungnya dilengkapi dengan kain berwarna putih atau sesuai dengan arah mata angin  ( timur warna putih, selatan warna merah, barat warna kuning, dan utara warna hitam)
Bila sesuai jumlahnya, jumlah 1 sampai 11 sesuai dengan upacara yang diselenggarakan misalnya : Pada Hari Galungan  tiap rumah memasang penjor, pada saat piodalan di suatu pura maka pada pintu masuk dipasang 2 buah penjor ( kanan dan kiri). Demikianlah pada  Hari Raya Galungan s elain penjor yang dipasang di sebelah kiri pintu masuk rumah mungkin juga dipasang penjor yang berguna sebagai dekorasi misalnya Di Balai Banjar dan tempat-tempat keramaian lainnya

Dikutip dari >>  buku “ upacara dewa yadnya” , oleh Ny.I.G. Ag. Mas Putra  edisi 1985.




Nb.
Bagi anda para wisatawan yang berwisata ke Bali, bila anda datang ke Bali pas saat sehari menjelang HR Galungan (hari Selasa Wuku Dungulan), anda akan gembira dapat melihat keindahan  seluruh/sepanjang jalan raya di Bali berhiaskan penjor. Suasana alam Pulau Dewata akan terasa lain kala menjelang Hari Raya Galungan, penduduknyapun sudah mulai mempersiapkan bahan-bahan kepentingan hari raya, aktifitas rutin masyarakat berkurang hingga lewat Hari Raya Galungan.

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini