Sunday, August 5, 2012

SEBELAS DEWA BAGI UMAT HINDU BALI


Bagi masyarakat Hindu di Bali ada sebelas Dewa yang dianggap memegang peranan penting di dalam kehidupannya, kedudukanNya digambarkan sebagai “padma-asta-dala” (teratai berdaun delapan lembar), tiap daun dihubungkan dengan satu arah mata angin, sedangan kekutan serta sifatNya digambarkan dengan senjata dan warna yaitu ;
1.    Selembar daun menunjuk arah Timur, merupakan kedudukan/stana dari Dewa Iswara, berwarna putih dan memiliki kekuatan (senjata) bajra.
2.      Selembar daun menunjuk ke arah Tenggara, merupakan stana dari Dewa Mahesora, berwarna Dadu (merah muda/pink) dan bersenjata dupa.
3.     Selembar daun menunjuk arah Selata, merupakan stana dari Dewa Brahma, punya warna merah bersenjata gada.
4.      Selembar daun menunjuk arah Barat Daya, merupakan stana Dewa Rudra, berwarna oranye (kudrang) dan bersenjatakan moksala.
5. Selembar daun menunjuk arah Barat, merupakan stana Dewa Mahadewa, berwarna kuning serta bersenjatakan nagapasa.
6.    Selembar dauan menunjuk arah Barat Laut, merupakan stana Dewa Sangkara, berwarna hijau dan punya senjata angkus.
7.      Selembar daun menunjuk arah Utara, merupakan stana Dewa Wisnu, berwarna Hitam bersenjata cakra.
8.      Selembar daun menunjuk arah Timur Laut, merupakan stana Dewa Sambu, punya warna biru bersenjata Tri Sula.
9.    Sari (tengah/pusatnya) berada di tengah-tengah disebut madia, merupakan stana Dewa Siwa, punya warna brumbun (warna-warni) dan bersenjata padma

Catatan :  ini lebih dikenal dengan istilah “dewata nawa sanga” / " dewata nawa sanggha"

istilah “Dewata Nawa Sanggha” konon berkembang pada masa era Prabu Airlangga, yang berarti dewa penguasa 9 arah mata angin yang bersumber dari dasar dasar Rgveda sebagai manifestasi kekuatan Semesta.


Umat Hindu Bali dikatakan mengenal sebelas dewa, karena dalam pemujaan sampai ada sebelas Dewa, disebabkan sari (tengah/pusatnya) yang disebut madia dibagi menjadi 3 bagian ;
a.      Madia sor adalah bagian bawah dari lapisan/kerak bumi, disebut pula Bhuh Loka merupakan stana dari Siwa (Siwatma).
b.      Madia tengah, adalah dunia kita ini disebut pula bwah loka, merupakan stana dari Sadasiwa.
c.       Madia luhur/luwur, disebut pula swah loka, merupakan stana dari Paramasiwa.
Demikianlah pada upacara-upacara di Bali, Siwa dalam arti Tuhan dipuja dengan berbagai nama, misalnya : Sanghyang Siwa Raditya, Sanghyang Pasupati, Sanghyang Pramesti Guru, Sanghyang Giripati, dan sebutan-sebutan yang lainnya. Dan persembahan kehadapan beliau (Siwa) berarti persembahan pula kehadapan Ida Sanghyang Widhi. Oleh karena itulah Sanggar Surya sebagai tempat memuja beliau memegang peranan penting di dalam upacara-upacara keagamaan dan merupakan saksi terhadap prilaku kehidupan di dunia.-


Simaklah   >>>  Bhagawad Gita Online

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini