“ Direct selling dan harga putus “ .Yang namanya aktivitas
ekonomi haruslah terus berdenyut tiada ubahnya denyut jantung pada semua
mahluk. Ekonomi mendekati identik dengan perusahaan dan pengusaha, wira usaha /
usaha ada yang berkelas besar atau ada juga yang kecil serta menengah. Khusus
untuk wira usaha kecil menengah dalam kiprahnya untuk maju tentulah rada-rada
kesulitan dalam bidang permodalan. Ada suatu tehnik demi lebih adanya kemampuan
untuk berkembang, tehnik itu lumrah
dengan istilah “ direct selling” . Dengan yang namanya ini sistim pengusaha
tidak mesti menggunakan buanyak pegawai,
tapi yang namanya itu sales harus dimiliki. Sales itulah ujung
tombaknya, mereka langsung berinteraksi dengan konsumen / pelanggan.
Penjualan langsung / direct selling adalah suatu metode penjualan barang dan/atau
jasa tertentu kepada konsumen dengan cara tatap muka di luar lokasi eceran
tetap oleh jaringan pemasaran yang dikembangkan oleh Mitra Usaha dan bekerja
berdasarkan komisi penjualan, bonus penjualan dan iuran keanggotaan yang wajar.
Kuncinya rangkullah sales sebanyak mungkin, jangan kuatir dengan jumlah mereka
yang banyak perusahaan tidaklah perlu membayar gaji semua sales. Mereka akan
bekerja sendiri, dan hasil kerjanya langsung dapat mereka nikmati. Yang mesti
dilakukan oleh perusahaan adalah “ menyimpan/menahan ijazah asli para sales” Ijazah
inilah sebagai jaminan modal awal, yang diberikan perusahaan kepada sales untuk
membeli produk yang akan mereka jual. Mereka akan memesan produk sesuai
kemampuan menjualnya. Keuntungan yang didapat oleh para sales tergantung
sebesar mana kemampuan mereka untuk menjual produk. Resiko bagi para sales
adalah : kalau penjualan tidak sesuai dengan jumlah pengambilan, karena mereka
mesti menutupi. Yang diterapkan dari hubungan kerja ini adalah “harga putus”.
Harga putus : berapapun jumlah yang dipesan begitu pula yang harus di bayar ke
perusahaan.
Yang namanya sistim direct selling kebaikannya bagi
perusahaan : tidak memerlukan banyak pegawai yang mesti ditanggung gajinya
setiap akhir bulan., perusahaan tidak mengeluarkan biaya guna membuka cabang
baru. Sedangkan untuk para sales selain keuntungan besar yang bisa mereka
peroleh , mereka tidak membutuhkan modal usaha
sama sekali karena perusahaan yang meminjamkannya. Sales juga tidak
terikat dengan namanya jam kerja perhari, waktu jualannya tinggal mereka
sesuaikan dengan waktu mereka. Yang nyata-nyata adalah “pengangguran” akan
berkurang karena mereka yang tidak punya keterampilan khusus telah dipekerjan
oleh perusahaan hanya dengan bermodal usaha, kepercayaan,keuletan dan pastinya “kerja
keras”.
No comments:
Post a Comment