|
Beleganjur Desa Pekraman Durentaluh |
|
|
Saat odalan ketelun (3hari) di Pura Puseh Durentaluh |
|
Desa Pekraman Durentaluh merupakan wilayah Desa Belimbing
yang mana Desa Pekraman Durentaluh juga merupakan sebuah banjar dinas, yang membawahi 4 (empat)
tempek/banjar adat. Merupakan sebuah desa pekraman kedua dari selatan setelah
Suradadi. Tepatnya ada di lintasan jalan
kelas 2 (dua) Jalan Raya Antosari – Pupuan, lokasi rumah pemukiman warganya ada
yang di pinggir jalan raya Antosari-Pupuan (tempek Munduk Lantang), pemukiman
terbanyaknya di sebuah komplek pemukiman (banjar) berjarak 800 meter dari jalan
utama dinamakan tempek banjar Durentaluh.
|
sekaa gong banjar Durentaluh |
|
|
pura Bedugul, banjar Durentaluh |
|
mendak Ida Betara Duwur Kaler Mekori, menjelang odalan di Kahyangan Tiga |
|
|
suasana odalan di pura dalem durentaluh |
Dengan telah dikukuhkannya tempek 4 (tempek Penyawa) sebagai
sebuah desa pekraman baru maka secara otomatis terjadi perubahan susunan warga
di Desa Perkraman Durentaluh. Masih tetap terdiri dari 4 (empat) tempek/banjar
adat tempek Penyawa sejak rapat/paruman banjar pada 25 Oktober 2013 (Jum’at
Dungulan) digantikan dengan tempek/banjar adat “Munduk Catu”. Jadi dengan
demikian walau pemekaran/pengukuhan desa pekraman baru telah terjadi, Desa
Pekraman Durentaluh tetap terdiri dari empat
banjar adat/tempek : Banjar Adat
Munduk Lantang, Banjar Adat Durentaluh, Banjar Adat Bubuh, Banjar Adat Munduk
Catu. Munduk Catu merupakan sebuah munduk/dataran tinggi di sebelah timur
sungai Yeh Balian ( memanjang dari utara ke selatan) lebih tepatnya Munduk Catu
itu ada di sebelah baratnya pondok Bubuh, dan di sebelah timurnya sungai Yeh
Balian.
No comments:
Post a Comment