Tidak terpungkiri aneka media telah
memberitakan bahwa virus HIV terus menunjukkan grafik peningkatan dalam bidang
pengidap/ penderitanya dari bulan ke bulan. Mungkin karena lantaran media
penyebar luasannya sedemikian banyaknya
: seks bebas, gonta-ganti pemakaian jarum suntik, tranfusi darah dsb. Disamping
itu informasi terakhir yang tengah digencarkan yakni bahwa HIV/ Aids itu banyak
jenisnya, diantaranya dengan kreteria perkembangan pada tubuh penderita ada
yang lebih cepat dan yang lebih lambat.
Pada umumnya yang terjadi pada
seseorang yang telah mengetahui dirinya positif / masih baru gejala mengidap
HIV adalah suatu keputusasaan, sekan tidak ada gairah hidup lagi. Namun kembali
kita dapat membuktikan, bahwa Tuhan itu maha pengasih, maha segalanya, terbukti
juga Tuhan menciptakan suatu penyakit tentu menciptakan pula obatnya (hanya
masalah waktu). Misalnya untuk para pengidap HIV kini telah dapat menumbuhkan
kembali harapan untuk dapat hidup lebih lama, dengan telah ditemukannya suatu
jenis terapi “Terapi ARV”.
Pada bulan September 2013, pada
beranda depan Badan Rumah Sakit Umum (BRSU) Tabanan telah di pasang suatu
pengumuman tentang terapi ARV, singkat namun padat. Terapi ARV (antiretroviral)
adalah suatu jenis terapi yang diperuntukkan khusus bagi para penderita
HIV/Aids yang berfungsi “memperpanjang, serta meningkatkan kualiatas hidup
penderita HIV”, Walau nyata mesti dilaksanakan/dijalani dengan penuh
kedisiplinan. Dilakoni dengan disiplin maksudnya adalah : para penderita HIV
harus menjalani terapi ARV tersebut sepanjang hidupnya (seumur hidup) yang
jelas si penderita harus mengkonsumsi obat setiap hari tanpa boleh terputus
sesuai dengan jenis obat yang telah diresepkan oleh dokter. Disamping itu para
penderita juga harus tetap rutin berolah raga, tetap menjauhi yang namanya seks
bebas (gonta-ganti pasangan), dan melakukan hubungan seks amat disarankan
memakai kondum dengan berbagai pertimbangan.--
No comments:
Post a Comment