Umat Hindu memiliki banyak bentuk ritual keagamaan,
diantaranya adalah yang lestari tetap berlangsung adalah kegiatan bergadang
semalaman di kala purwanining tilem kepitu tiba (sehari menjelang tilem
kepitu). Ritual Hindu yang senantiasa mengajarkan para umat Hindu untuk selalu
memelihara kesadaran diri, agar terhindar dari perbuatan dosa. Kita semua sadar
bahwasanya manusia acap lupa, karena kaya akan keterbatasan. Karena sering
lupalah maka setiap tahun di saat malam Siwa Ratri/Malam siwa latri, dilangsungkan
upacara Siwa Ratri dengan inti perayaan malam pejagraan. Pejagraan yang asal
katanya jagra yang punya arti sadar, eling, melek. Orang yang selalu jagra-lah
yang dapat menghindar dari perbuatan dosa.
Orang akan memiliki alam pikiran jernih, kalau atman atau
jiwa yang suci itu senantiasa menyinari budhi atau alam kesadaran . Budhi
(kesadaran) itu menguasai manah (pikiran), manah menguasai indria. Kondisi alam
pikiran yang struktural dan edial seperti itu amatlah sulit untuk di dapat. Ia
harus selalu diupayakan dengan membangkitkan kepercayaan kepada Hyang
Widhi/Tuhan sebagai pembasmi kegelapan jiwa.
Siwa Ratri ( Ratri acap di tulis Latri ), merupakan suatu malam untuk
memusatkan pikiran kepada Sanghyang Siwa guna mendapatkan kesadaran agar
terhindar dari pikiran yang gelap. Karena itu Siwa Ratri lebih tepat jika
disebut “malam kesadaran / malam
pejagraan” bukan malam penebusan dosa. Tiada
terpunkiri mereka yang selalu sadar akan
hakekat kehidupan ini, akan bisa terhindar dari perbuatan dosa. Kedasaran akan
mampu dimiliki oleh seseorang, karena kekuatan budhinya ( yang menjadi salah satu unsur alam pikiran)
yang disebut citta. Melaksanakan berata Siwa
Ratri pada hakekatnya menguatkan unsur budhi. Dengan memmusatkan budhi tersebut
pada kekuatan dan kesucian Siwa sebagai salah satu asfek atau manifestasi Hyang
Widhi, kita melebur kegelapan yang menghalangi budhi dan menerima sinar suci
Tuhan/Hyang Widhi. Dengan semua itu maka budhi sudah tentu akan menguatkan
pikiran atau manah sehingga dapat
mengendalikan indria (tri guna).
No comments:
Post a Comment