Pengertian
punarbhawa, Kita semua menyadari bahwasanya kelahiran yang berulang-ulang ke dunia ini membawa akibat suka dan duka.
Sesungguhnya punarbhawa atau samsara terjadi karena jiwatman masih sipengaruhi
oleh yang namanya “karma wasana/bekas-bekas perbuatan”. Yang namanya karma
wasana itu, ada bermacam-macam, kalau bekas-bekas itu hanya tentang
keduniawian, maka jiwatman itu akan terlahir kembali. Diyakini kelahiran dan
hidup ini adalah samsara yang digambarkan sebagai hukuman yang diakibatkan oleh
perbuatan atau karma di masa kelahiran yang lampau.
Jangka waktu
dari samsara tergantung dari perbuatan baik buruk kita pada masa lampau
(atita), yang akan datang (nagata), dan yang sekarang (wartamana). Semasih kita
terikat pada unsur-unsur keduniawian serta jiwa masih terikat oleh unsur-unsur
duniawi,maka jiwa akan terus menerus menjelma dari satu tubuh ke tubuh yang
lainnya. Pengembaraan jiwa untuk mencari tubuh yang baru sesuai dengan karma
wasananya disebut dengan “punarbhawa”,”samsara”,”menitis kembali”, atau
“reinkarnasi”
Menjelma
kembali akan terus terjadi sepanjang usia jagat, apabila jiwatman tidak mampu
lepas dari ikatan duniawi / hasil dari perbuatan subha asubha karma. Diyakini,
setelah roh selesai menikmati hasil perbuatannya di alam roh / bwah loka, maka
lahirlah kembali roh tersebut. Kelahiran itu sesuai dengan hasil perbuatannya,
jika roh disertai dengan hasil perbuatan baik, diyakini ia akan terlahir dari
sorga (swarga syuta) akan menjadi mahluk utama. Sebaliknya roh disertai dengan
hasil perbuatan yang tidak baik / jelek, diyakini ia akan terlahir dari neraka
(neraka syuta). Pada kenyataannya, keadaan kelahiran dan kehidupan
seseorang selalu tidak sama/berbeda :
ada yang miskin, ada orang kaya, ada orang cantik ada pula yang jelek/buruk.
Mengapa hal itu bisa berbeda, tidakkah Hyang Widhi adil ? ( Dari perbuatan baik
akan timbul kebahagiaan, serta perbuatan jahat akan timbul penderitaan).-
No comments:
Post a Comment