“Ibarat air masuk ke
samudra, walau terus menerus, namun tetap tenang tidak bergerak, demikian juga
mereka yang berjiwa tenang mencapai kedamaian walau semua ketenangan yang masuk
pada dirinya,tetapi bukan orang yang melepas hawa nafsunya. “
Setiap agama di alam ini tentu memiliki tujuan yang sama
yakni pada akhir ayat manusia agar nantinya dekat bahkan menyatu dengan Sang
Pencipta Tuhan Nan Agung, demikian pula halnya dengan umat Hindu dimanapun
mereka berada. Ada satu keyakinan umat Hindu yang bernama moksa, moksa adalah
merupakan suatu istilah guna menyebutkan atma manusia yang telah kembali dan
menyatu dengan Tuhan (Brahman), dimana sang atma tidak mengalami kelahiran
kembali, bebas dari punarbhawa atau samsara, serta mencapai kebahagiaan yang
tertinggi dan utama. Moksa merupakan tujuan akhir bagi penganut agama Hindu,
mereka sesungguhnya ingin lepas dari siklus perputaran cakra punarbhawa, dengan
demikian diyakini ia dapat mengenyam kehidupan nan abadi dengan suatu
kebahagiaan yang langgeng.
Sesungguhnya yang dinamai moksa oleh umat Hindu, dapat
dibedakan menjadi empat jenis : Samipiya, Sarupiya (sadharmnya), Salokya, dan
Sayujya ;
1.
Samipiya merupakan suatu kebebasan yang dapat dicapai oleh seseorang semasa
hidupnya di dunia ini. Misalnya oleh para yogi dan para Maha Rsi, beliau telah
dapat melepaskan semua unsur-unsur maya selama samadhinya, sehingga wahyu Tuhan
dapat belau dengar.
2.
Sarupya (sadharmnya) merupakan kebebasan yang didapat
oleh seseorang di dunia ini, karena kelahirannya, dimana kedudukan atman merupakan pancaran dari kemahakuasaan Tuhan, misalnya : Sri
Rama, Buddha, dan Sri Kresna, walau atman telah mengambil perwujudan
tertentu namun tidak terikat oleh segala
sesuatu yang ada di dunia ini.
3.
Salokya merupakan suatu kebebasan yang dapat dicapai oleh atman, dimana atman itu sendiri telah
berada dalam posisi serta kesadaran yang sama dengan Tuhan, dalam keadaan
seperti dapat dikatakan bahwa atman telah mencapai tingkatan dew yang merupakan manifestasi dari Tuhan itu
sendiri.
4.
Sayujya merupakan suatu tingkat kebebasan yang tertinggi,
dimana atman telah dapat bersatu dengan Tuhan Yang Maha Esa. Dalam keadaan
seperti inilah sebutan brahman atman aikyam muncul, yang artinya atman dan
brahman sesungguhnya tunggal.
No comments:
Post a Comment