Yang namanya penyakit tuberkulosis
(TB) telah banyak orang yang mengenalnya, penyakit ini lebih familiar dengan
sebutan TBC. Di masyarakat identik dengan suatu penyakit yang ditandai dengan
adanya batuk-batuk lama, dengan kondisi penderita yang kurus dan terdapat pada
lingkungan yang kotor atau pada masyarakat golongan menengah kebawah. Namun hal
ini amat perlu kiranya untuk diluruskan, TB/TBC bukanlah penyakit untuk
golongan tertentu, setiap orang dapat terkena penyakit ini.
TB adalah penyakit akibat infeksi
kuman mikobakterium tuberculosis yang punya sifat sistemik (menyeluruh)
sehingga dapat mengenai hampir semua organ tubuh, dengan lokasi tersering di
paru, yang umumnya merupakan lokasi infeksi primer. Tapi tidak jarang ditemukan
adanya infeksi kuman ini pada selaput otak, tulang, dan saluran kelenjar limpe.
Penyakit yang kuman penyebabnya ditemukan pada tahun 1882 oleh Robert Koch dan
obat-obatnyapun kini telah ditemukan, hingga kini masih menjadi momok di
masyarakat. Secara epidemiologi. Kecenderungan peningkatan angka insiden TB
kian mengkhawatirkan, terutamanya terjadi pada negara-negara berkembang dengan
populasi yang padat serta tingkat penghasilan rendah. Karena perubahan prilaku,
atau pola populasi masyarakat sampai kian meningkatnya infeksi HIV. Mengapa
terkait HIV?
Ini karena TB/TBC berhubungan dengan
daya tahan tubuh seseorang. orang dengan imunitas atau daya tahan tubuh yang
menurun akan lebih mudah terkena TB, sedangkan HIV adalah penyakit yang
menyerang sistim kekebalan tubuh seseorang. Data statistik menunjukkan sekitar
40% kematian pada penderita HIV dikarenakan infeksi TB/TBC yang menyertainya.
TBC terbanyak menyerang usia produktif, secara ekonomi hal ini amatlah
merugikan karena para penderita TBC, sadar atau tidak akan mengalami penurunan
produktivitas dalam hidup.-
No comments:
Post a Comment