Semua orang dimanapun itu adanya, dikota di desa baik
instansi pemerintah dan swasta tentu berpacu dengan waktu, jika tidak demikian
orang tersebut “malas”. Berpacu dengan waktu di kala siang dan malam demi menyambung hidup, demi anak istri, dan juga
demi membantu mereka yang kekurangan. Kita semua bekerja, ya bekerja di bidang
kita masing-masing demi hari nanti, demi kehidupan yang lebih baik walaupun
yang namanya sejahtra jauh panggang dari api untuk diraih. Hendaknya kita
“makan untuk hidup” bukannya “hidup untuk makan”
Kala kita sibuk sering kali terjadi kita lupa akan lelah, dan
di lain pihak wawasan para pengusaha mengenai kesehatan kerja masih rendah.
Karena itulah segala penyakit akibat kerja sering dianggap biasa dan tidak mendapat
klaim asuransi. Padahal banyak penyakit muncul justru di lingkungan kerja,
terutama yang berhubungan dengan bahan kimia dan fisika. Masalahnya adalah
banyak penyakit akibat kerja tidak mendapatkan klaim asuransi. Sebagai contoh
mereka yang bekerja di pabrik sepatu atau garmen : telapak tangan menjadi
gatal-gatal , saat berobat ke dokter pun tidak bisa di klaim ke asuransi karena
dianggap hal biasa. Ketelitian para dokter untuk mediagnosis suatu penyakit
memanglah perlu untuk ditingkatkan.
Akibat kita kerja sepanjang waktu, maka akan timbul sejenis
penyakit yang lumrah dikenal dengan sebutan “penyakit akibat kerja” :
1.
Penyakit
akibat bahan kimia yang bisa menjadi pemicu kanker prostat, payudara, kanker
paru-paru, dan kanker hati.
2.
Penyakit
akibat respon atas reaksi fisika seperti : radiasi, kebisingan, getaran, suhu
yang ekstrim, dsb.
3.
Penyakit-penyakit
sistim organ yang dapat menjadi lebih parah akibat lingkungan kerja, seperti
penyakit pernapasan, kulit, dsb.
Kalau sebuah perusahaan menggunakan bahan-bahan seperti
fosfor, cadmium, mangan, arsenik, merkuri, ozone, selenium, dan bahan kimia
yang lain, maka sesungguhnya kewajiban perusahaan untuk melakukan upaya
preventif dan promotif kepada karyawannya tentang dampak zat-zat tersebut bagi
kesehatan. Sering kita tidak menganggap gejala penyakit yang kita rasakan, yang
mungkin akan berbahaya nantinya. Karenanya jangan anggap remeh semua gejala penyakit, mulailah peduli akan
kesehatan kita.-
No comments:
Post a Comment