26 Januari 2013 (Tumpek Landep,
Purnama Kewulu)
Sebutan
Sanghyang Pasupati adalah sebagai penguasa yang memberi kejayaan terhadap sarwa
landep. Pengertian “sarwa landep” tidak hanya terbatas pada alat-alat perang
berupa keris dan tombak namun semua alat/perabotan yang terbuat dari besi dan
baja, serta meliputi juga alat-alat yang dipakai untuk mempertahankan hidup.
Khususnya di kalangan warga Hindu Bali, pengertian ini lebih meluas lagi
sehingga upacara tidak hanya ditujukan kepada alat-alat seperti tersebut diatas
melainkan semua alat yang dipakai untuk mencari nafkah, memberi kebahagiaan dan
kesejahtraan seperti mobil, sepeda motor, radio, tv, bahkan meter listrik.
Semua alat itu hanya sebagai obyek, serta perwujukan dari sarwa landep. Namun
yang terpenting adalah makna pemujaan pada hari Tumpek Landep yakni : mohon
agar Hyang Widhi dengan sebutan Sanghyang Pasupati, senantiasa menuntun pikiran
manusia dan memberi kejayaan serta keberhasilan dalam hidup.
No comments:
Post a Comment