Kita semua tahu, bahwa air susu ibu (ASI) amatlah berharga bagi anak-anak Balita, namun tidak semua para ibu mau menyusui anak-anaknya. Ada beberapa alasan kenapa para ibu tidak mau menyusui anaknya : selain alasan karena sibuk, beberapa mitos yang berkembang di masyarakat menjadi pemicu para ibu tidak memberikan ASI pada bayinya. Mitos tersebut diantaranya payudara akan kendur bila lama menyusui, ada juga jika ASI kotor sepulang dari menjenguk kematian. Mitos inilah yang menyebabkan para ibu menghentikan pemberian ASInya kepada si kecil (khususnya warga Bali).
Semua ibu yang baru melahirkan tidak akan mengalami kering
air susu, memang ada beberapa ibu yang susah mengeluarkan ASI di tahap awal
menyusui. Namun dengan penerapan
inisiasi menyusui yang tepat, setiap ibu dipastikan mengeluarkan ASI. Walau
sibuk setiap ibu bisa memberikan ASI untuk bayinya, yakni dengan tehnik vacum,
dimana ibu menyedot ASInya setiap 2 s.d 3 jam
sekali, dan menyimpannya dalam botol kaca. ASI memiliki daya tahan
hingga 4 jam, jika di taruh di suhu ruangan. Jika di taruh di dalam frezer, ASI
bahkan bisa bertahan hingga 6 bulan dan selama 1 s.d 3 hari jika ditaruh di
dalam kulkas.
Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama dan
dilanjutkan sampai si bayi berusia 2 tahun , ada banyak keuntungan terutama
bagi perkembangan dan pertumbuhan anak ke depan. Diantaranya angka kematian
anak dapat tertekan, dan meningkatkan kwalitas hidup ibu. Anak yang mendapatkan
cukup ASI akan lebih kebal dari berbagai ancaman penyakit seperti kanker anak,
penyakit enfeksi, dan diare. Dipihak lain, ibu yang menyusui juga lebih rendah
terkena kanker payudara, kanker ovarium, kanker endometrial, dan mengurangi
resiko diabetes melitus. Disamping itu ibu yang menyusui juga lebih rendah
terkena osteoporosis dan obisitas.
Sumber >
bali post, 28012013
No comments:
Post a Comment