Awalnya pada hati nan cantik molek

Setiap manusia tentu sangat menyukai dan merindukan keindahan. Banyak orang yang menganggap keindahan adalah pangkal dari segala pujian dan martabat. Tidak usah heran kalau bayak orang memburunya. Ada orang yang berani pergi beratus bahkan beribu kilometer semata-mata untuk mencari suasana pemandangan yang indah. Banyak orang rela menghabiskan waktu untuk berlatih olah raga setiap saat kerana ingin benar memiliki tubuh yang indah. Tak sedikit juga orang berani membelanjakan uangnya berjuta- juta bahkan milyaran karana sangat ingin memiliki rumah atau kendaraan mewah.



Akan tetapi, apa yang terjadi? Tak jarang kita menyaksikan betapa banyak orang-orang yang memiliki pakaian dan penampilan yang mahal dan indah, yang datang ternyata bukan penghargaan, melainkan hanyalah penghinaan. Ada juga orang yang memiliki rumah megah dan mewah, tetapi bukannya mendapatkan pujian, melainkan malah cibiran dan cacian. Mengapa keindahan yang tadinya disangka akan mengangkat darajat kemuliaan malah sebaliknya, padahal kunci keindahan yang sesungguhnya adalah jika sesorang merawat serta memperhatikan kecantikan dan keindahan hati. Inilah pangkal kemuliaan sebenarnya.

.
Ternyata dunia dan kemewahan bukanlah tanda kemuliaan yang sesungguhnya karana orang-orang yang rusak dan durjana sekalipun diberi aneka kemewahan yang melimpah ruah oleh Tuhan. Kunci bagi orang-orang yang ingin berjaya, yang ingin benar-benar merasakan lazat dan mulianya hidup, adalah orang-orang yang sangat memelihara serta merawat keindahan dan kesucian kalbunya.


Semakin bersih hati, hidupnya akan selalu diselimuti rasa syukur. Dikaruniakan apa saja, walaupun sedikit, ia tidak akan habis-habisnya menyakini bahawa semua ini adalah titipanNya semata, sehingga amat jauh dari sikap takabur. (posting di 31 ujung bulan ujung tahun 12)