Sebagaimana
hampir semua orang tahu bahwa Umat Hindu menyakini Atma itu adalah Brahman
(Tuhan) yang keadaannya terkurung dalam tiap-tiap makhluk, maka Atman luput
dari wisaya (keadaan : lahir, hidup, mati, sakit dsb) akan tetapi jiwa
(saktinya atma) dapat kena wisaya, karena dapat digelapkan oleh badan rohaninya
atau indrya seperti : memfitnah, mencaci, dsb. Dan akhirnya ditekan oleh
angga/badan jasmani misalnya : sakit, sengsara, duka , dll. Dalam kitab suci
Weda diutarakan bahwa Atma/Jiwatman yakni roh pada tiap-tiap mahluk sama wujud dan sifatnya
dengan Paramaatma (Brahman) > Aham Brahma Asmi, Aku adalah Brahman, Aku
adalah engkau, Brahman Atman Aikhyam, Brahman dan Atman itu tunggal.
Tunggalnya
Atman dengan Brahman (Tuhan) bagaikan hawa dalam suatu ruangan dengan hawa di
angkasa, demikian ikatan perasaan terhadap benda duniawi adalah penghalang
menunggalnya Atman dengan Brahman. Contoh nyata : Udara dalam sebuah bola/ban
pada mulanya berasal dari udara yang sama dan satu dari udara angkasa (udara luar).
Udara yang dipisahkan dari asalnya dan dari satu bola dengan yang lainnya oleh
selapis karet dan kulit. Bila bola/ban tersebut dikempeskan maka udara pada
bola/ban tersebut akan bersatu lagi pada udara angkasa, yakni bersatu kembali
dengan udara sumbernya.--
No comments:
Post a Comment