Monday, October 1, 2012

Patung Putra Sang Fajar di Thailand

Bali post , 25/9/2012

Pengakuan  terhadap presiden pertama RI, Soekarno oleh dunia Internasional tidak lekang oleh waktu. Nama besar salah satu founding fathers bangsa Indonesia itu dibuktikan  dengan berdirinya patung Proklamator RI tersebut di Madame Tussauds Museum Thailand. Dalam sambutan teksnya yang dirimkan ke Jakarta 24 September 2012, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meyakini bahwa patung itu bukan hanya didedikasikan sebagai pengingat akan nama besar Bung Karno, namun didedikasikan untuk negeri tercinta yakni Indonesia. “Kami berharap banyak orang akan mengunjungi mesium ini, bukan hanya demi melihat patung itu, tetapi juga mencoba merasakan inspirasi dari kebijaksanaan serta visi Bung Karno. Khususnya terkait visi kemajuan negara-negara berkembang”, kata Megawati. Kehadiran Megawati di negeri Seribu Pagoda itu utuk meresmikan patung Bung Karno. Hadir mendampingi Megawati Soekarnoputri antara lain Sukmawati Soekarnoputri, Puti Guntur Soekarno, dan Rini Sumarno. Bagi Indonesia menurut Megawati, Soekarno bukan hanya proklamator dan pendiri bangsa, juga sosok yang sukses meningkatkan solidaritas bangsa-bangsa Asia, Afrika serta Amerika latin yang lama tertindas. Kepemimpinan Putra Sang Fajar itu dalam membangun suatu tatanan dunia baru yang lebih damai dan lebih berkeadilan, merupakan salah satu alasan dunia internasional menghargai sosok Soekarno. Soekarno tidak hanya milik Indonesia tapi juga milik dunia.


Proses pembuatan patung dilakukan melalui penelitian yang sangat mendalam, berdasarkan data yang dikumpulkan pada saat Bung Karno di Uni Soviet, di Amerika Serikat, maupun pada saat kunjungan ke PBB. Profil yang digunakan di patung lilin itu, adalah sosok Bung Karno pada saat melakukan kunjungan ke Amerika Serikat, saat itu Bung Karno menyampaikan pidatonya yang amat terkenal  “ To Build the World a New “ pada 30 September 1960. Kesulitan terjadi saat pembuatan tongkat komando Bung Karno yang menjadi ciri khasnya dalam acara-acara resmi. Tongkat komando dibuat dari “kayu rampung” suatu jenis kayu langka dan bertuah. Tongkat itu memiliki elemen logam terbuat dari perak dan emas, dilengkapi dengan 5 ring cincin emas yang melambangkan Pancasila.-  

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini