Monday, September 3, 2012

Mantra

Dapatlah kiranya kita katakan bahwasanya kita semua pernah mendengar mantra-mantra dikumandangkan oleh para pemuka agama (misalnya oleh pemangkusulinggih dsb), namun tidaklah diantara kita semua tahu, mantra itu apa sih?.  Ada suatu sumber mengatakan mantra itu ;

Mantra adalah suatu kalimat/bait doa yang  terdiri dari kata-kata yang umumnya bersifat rahasia, yang dipergunakan oleh seseorang pemuja untuk berkomunikasi dengan Tuhan/ sesuai yang diyakininya. Berdoa dalam suatu persembahyangan sesungguhnya memang dapat digolongkan sebagai suatu proses komunikasi antara pemuja dengan Pujaannya. Meskipun jarang kita temui terjadi komunikasi dua arah langsung antara komunikator (pemuja) dengan komunikan (Tuhan/pujaan), sebagaimana kita lihat dilakukan oleh seorang paranormal atau orang pintar. Sesungguhnya komunikasi tetap terjalin ketika masyarakat awam sedang memanjatkan doa kehadapan Tuhan. Semuanya bersifat rahasia karena hanya diketahui oleh pemuja dan Tuhannya, maka komunikasi dalam suatu persembahyangan sering kali lebih nyaman dengan memakai bahasa yang juga bersifat rahasia, semacam bait-bait mantra.
 Mantra boleh dikatakan ibarat suatu alat, alat tentu saja ada gunanya.  Guna dari suatu mantra adalah sebagai alat komunikasi antara komunikator (umat) dengan komunikan (Tuhan). Bahasa dalam mantra berguna untuk mewakili perasaan, keinginan, isi hati, kecintaan kepada Tuhan dan sebagainya.
Mantra sesungguhnya juga mempunyai kekuatan, dalam hal ini kekuatan keyakinan. Mantra harus benar-benar mewakili apa yang hendak disampaikan umat kepada Tuhannya. Sebab mantra yang diucapkan tanpa kekuatan keyakinan, acap kali tidak memberikan efek apapun karena berbeda dengan perasaan yang diwakilinya. Secara umum kekuatan suatu mantra dapat ditentukan oleh beberapa hal ; obyek, tehnik, waktu, dan makna.

OBYEK > kepada siapa mantra itu ditujukan. (umat Hindu memuja Tuhan dalam berbagai manisfestasiNya, yang mana itu didasarkan pada kekuatan yang yang dipuja oleh setiap golongan yang berbeda. Ada yang golongan profesi pedagang, petani, nelayan, dan yang lainnya). Untuk setiap manifestasi Tuhan yang dipuja tersebut, tentu saja mantra yang diucapkan harus disesuaikan dengan siapa yang dipuja. Ini amat diperlukan guna menambah keyakinan akan kekuatan mantra tersebut.

TEHNIK >  Bagaimana cara mengucapkan mantra/ melagukan suatu mantra amat penting. Namun hal ini masih dapat ditoleransi sepanjang pengucapan isi mantra masih benar, walau ada perbedaan cara melagukan. Tentu tidak dapat kita kesampingkan keyakinan umat Hindu, bahwa sesungguhnya Tuhan Maha Tahu.

WAKTU  > Kita semua tahu, bahwa Tuhan selalu ada untuk mendengarkan doa umatnya.Namun bila kita kaitkan dengan umat sebagai pemuja yang mengucapkan mantra itu, tentu ada saat yang optimal untuk mendapat suatu kekuatan dari suatu mantra yang diucapkan, adalah saat tubuh dan fikiran mencapai keadaan relaksasi yang dalam, atau tercapai konsentrasi yang mantap terhadap Tuhan yang dipuja. Kedaan ini dapat dicapai dengan jalan melakukan “pranayama” sebelum memanjatkan doa. Pada keadaan relaksasi yang dalam, disebutkan bahwa otak akan berada dalam gelombang alfa, maka doa yang disampaikan akan mencapai bawah sadar. Maka kekuatan doa kan lebih baik.

MAKNA  >  Arti suatu mantra yang diucapkan hendaknya difahami dan dihayati sebelum mengucapkannya, agar tidak menjadi suatu kesia-siaan. Mantra adalah ibarat doa dengan bahasa yang sering kita ucapkan sehari-hari, hanya saja bahasa mantra adalah bahasa Sansekerta / bahasa kawi.Alangkah lucunya bila kita bandingkan dengan menyanyikan sebuah lagu barat, tapi tidak kita tahu akan artinya.-

Sumber > buku doa sehar-hari ( keluarga dan masyarakat Hindu)

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini