·
Gunung Batur merupakan sebuah gunung berapi aktif di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, Indonesia.
Terletak di barat lautGunung Agung, gunung
ini memiliki kaldera berukuran 13,8 x 10 km dan merupakan
salah satu yang terbesar dan terindah di dunia (van Bemmelen, 1949). Pematang
kaldera tingginya berkisar antara 1267 m - 2152 m (puncak G. Abang). Di dalam
kaldera I terbentuk kaldera II yang berbentuk melingkar dengan garis tengah
lebih kurang 7 km. Dasar kaldera II terletak antara 120 - 300 m lebih rendah
dari Undak Kintamani (dasar Kaldera I). Di dalam kaldera tersebut terdapat
danau yang berbentuk bulan sabit yang menempati bagian tenggara yang panjangnya
sekitar 7,5 km, lebar maksimum 2,5 km, kelilingnya sekitar 22 km dan luasnya
sekitar 16 km2 yang yang dinamakan Danau Batur.
Kaldera Gunung Batur diperkirakan terbentuk akibat dua letusan besar, 29.300
dan 20.150 tahun yang lalu [1].
Gunung Batur juga sebagai
daerah tujuan wisata
·
Kawasan Gunung Batur terkenal sebagai obyek wisata andalan
Kabupaten Bangli. Konon menurut cerita dalam Lontar Susana Bali, Gunung Batur
merupakan puncak dari Gunung Mahameru yang dipindahkan Batara Pasupati
untuik dijadikan Sthana Betari Danuh (istana Dewi Danu). Pada waktu tertentu,
seluruh umat Hindu dari berbagai daerah di Bali datang ke
Batur menghaturkan Suwinih untuk mengusir bencana hama yang menimpa ladang
mereka. Dengan menghantarkan suminih ini maka kawasan gunung Batur menjadi
daerah yang subur.
·
Daerah yang dapat ditonjolkan sebagai obyek wisata adalah kawah, kaldera dan danau.
Terdapat aliran air dalam tanah yang mengalirkan air Danau Batur, yang muncul
menjadi mata air di beberapa tempat di Bali dan dianggap sebagai "Tirta
Suci"
·
Wisata budaya yang terdapat di kawasan Gunung Batur adalah Trunyan.
Meskipun seluruh penduduk Trunyan beragama Hindu seperti umumnya masyarakat
Bali, mereka menyatakan bahwa Hindu Trunyan merupakan Hindu asli warisan
kerajaan Majapahit. Di sebelah utara Trunyan terdapat kuban,
sebuah tempat makam desa, namun jenazah tidak dikuburkan atau dibakar,
melainkan diletakkan di bawah pohon setelah dilakukan upacara kematian yang
rumit. Tempat pemakamanan ini dipenuhi oleh tulang-tulang, dan bisa jadi kita
menemukan mayat yang masih baru.
Gunung Batur telah berkali-kali meletus. Kegiatan letusan G. Batur yang tercatat dalam sejarah dimulai sejak tahun 1804 dan letusan terakhir terjadi tahun 2000. Sejak tahun 1804 hingga 2005, Gunung Batur telah meletus sebanyak 26 kali[2] dan paling dahsyat terjadi tanggal 2 Agustus dan berakhir 21 September 1926. Letusan Gunung Batur itu membuat aliran lahar panas menimbun Desa Batur dan Pura Ulun Danu Batur.
Desa Batur yang baru, dibangun kembali di pinggir kaldera sebelah selatan Kintamani. Pura Ulun Danu dibangun kembali, hingga saat ini masih terkenal sebagai pura yang paling indah di Bali. Pura ini dipersembahkan untuk menghormati "Dewi Danu" yakni dewi penguasa air, seperti halnya pura yang terdapat di Danau Bratan juga dipersembahkan untuk memuja "Dewi Danu".
No comments:
Post a Comment