Semuanya umat
manusia sejagat raya, kalau tidak tergolong atheis tentu menganut/ mengikuti
suatu ajaran luhur yang ujung ujungnya meyakini bahwa Tuhan itu ada dalam
artian semua yang ada di jagat ini ada yang menciptakan, yakinlah kita kita ini
bahwa yang Maha Segala itu hanyalah Tuhan Semesta Alam. Khususnya para
pengikut/penganut Hindu juga memiliki tempat suci (tempat yang disucikan hingga
bernuansa relegius, aura mistis tentunya juga akan ada). Jamak orang tahu
tempat suci agama Hindu dinamakan pura, di puralah para penganut Hindu nan taat
menjalankan kewajiban beragamanya utamanya kewajiban terhadap Tuhan Yang Esa
berupa persembahyangan, berdo’a yang disertai aneka ritual keagamaan. Namanya
saja tempat suci, tentulah disucikan juga dikeramatkan. Pura, asalnya dari
bahasa sansekerta yaitu Pur yang berarti benteng riilnya dikelilingi tembok
tempat berlindung, boleh juga diartikan pura itu tempat yang dikelilingi tembok
serta dikhusukkan sebagai tempat suci. Kewajiban para umatlah untuk menjaga dan
memeliharanya yang nyata barupa tanggung jawabnya umat. Adapun aneka kegiatan
di pura itu sebagai tempat sembahyang dan upacara yadnya yang disesuaikan
dengan yang namanya Desa, Kala, Patra. Desa adalah tempat dibangunnya sebuah
pura, Kala berarti waktu (kapan upacara itu dilaksanakan), dan Patra artinya
keadaan ( dalam kedaan bagaimana suatu upacara yadnya/ritual itu dilaksanakan
oleh pengempon suatu tempat suci/pura).
Pura Agung Besakih di Bali |
Madya Mandala dari sebuah Pura |
Tidak hanya suatu
organisasi tempat suci agama Hindu juga memiliki suatu struktur, yang sejatinya
berupa salah satu syarat mutlak agar dapat disebut sebagai tempat suci utamanya
pura pura yang terkatagori pura besar, atau dikatakan ada konsepnya. Konsepnya
itu lumrah disebut tingkatan yang dinamakan Tri Mandala ( Nista Mandala/Kanista
Mandala, Madya Mandala, dan Utama Mandala). Tri Mandala asalnya dua kata : Tri
dan Mandala, Tri berarti tiga dan Mandala berarti tempat. Jadi Tri Mandala
berarti tiga tempat untuk melaksanakan kegiatan pada aneka aktivitas menjelang
pelaksanaan suatu upacara pada sebuah pura. Masing masing dari Tri Mandala itu
; dimulai dari tempat yang terbawah/terluar yang disebut jaba pisan, fungsinya sebagai
tempat persiapan aneka jenis upacara keagamaan misalnya pembuatan penjor dan
yang lainnya. Ditempat ini lumrah ada bale kulkul juga wantilan/arena. Jika
diibaratkan buana alit/diri kita nista mandala itu adalah kaki serta dalam
buana agung/jagat raya, nista mandala melambangkan alam bawah (bhur loka).
Berikutnya ada Madya Mandala, tempatnya ditengah sebelum Utama Mandala maka
juga acap disebut Jaba Tengah. Berpintukan yang namanya Apit Lawang (candi
bentar), diyakini sebagai pemutus pikiran kotor/cuntaka. Aneka pementasan tari
wali dilaksanakan di Madya Mandala diantaranya : Rejang Dewa, Baris Gede,
Wayang Lemah/Wayang Sudhamala, juga Topeng Sida Karya. Dengan pementasan tari
wali diyakini semua pemikiran kotor akan sirna sebelum memasuki Utama Mandala.
Ciri dari Madya Mandala tentunya ada bangunan : bale agung, bale pagongan/bale
gong, bale penyimpenan. Dalam buana alit Madya Mandala itu berupa badan kita,
dan pada buana agung melambangkan bagian tengah dari alam semesta/bhuwah loka.
Tingkatan terakhir dari sebuah pura yakni Utama Mandala merupakan tempat yang
diyakini tersuci dari sebuah pura, ditempat inilah dipuja Ista Dewata yaitu
manifestasi Hyang Widi yang berstana di pura tersebut, Jeroan demikian nama
tempat tersebut. Berpintukan Candi Gelung/Gelung Kori dengan fungsi mulai
melakukan pemusatan pikiran. Lumrahnya pada setiap pura, di Utama Mandala ada
bangunan/pelinggih : Padma sana, meru, gedong, dan yang lainnya sesuai dengan
Ista Dewata yang dipuja. Dalam buana alit/diri kita Utama Mandala itu adalah
kepala serta dalam buana agung/alam semesta melambangkan alam atas/ Swah Loka.
Konsep Tri Mandala juga acap dikatakan sebagai Tri Bhuana yang nyata-nyata
mempunyai tuntutan tata susila sebagai umat beragama tentunya, para penganut
Hindu manamai Tri Kaya Parisudha (tiga perbuatan yang wajib untuk
disucikan).- Astungkara
bermanfaat.
Edisi wuku pujut, sasih kesanga tahun masehi
2020.-
No comments:
Post a Comment