Oh
Tuhan, hamba bebas dari kritikan, atma hamba menjadi bahagia demikian juga mata hamba, teliunga hamba
prana hamba dan demiukian juga semua anggota badan hamba menjadi sehat.
karena nama baik, Rakai Balitung di permanenkan dengan sebuah arca " Siwa Mahadewa" di percandian Prmabdan |
Yang
namanya nama baik semua mengidamkan, maka pepatah lamapun tiada lekang oleh
waktiu“ gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang “. Sejatinya kehormatan dan nama baik dalam
masyarakat adalah merupakan kekayaan nan hakiki. Tidaklah salah, bila dikatakan bila kekayaan
hilang tidaklah hilang apa-apa, bila kesehatan yang hilang berarti ada sesuatu
yang hilang, tetapi jika sampai nama baik yang hilang (tercemar) berarti segala-galanya telah hilang. Dalam ajaran Hindu, disarankan bagaimanapun
caranya agar kita tidak mendapatkan hujatan atau kritikan dari orang lain,
karena kita telah berbuat baik. Jagalah jasmani agar semua anggota badan
senantiasa sehat demi mendapatkan segala yang baik dalam kehidupan, kita semua
ingin hidup bahagia dan yang namanya kehormatan agar bisa teraih. Dan pada
suatu waktu jika ajal telah menjemput,
namanya (nama kita) selalu ada karena orang-orang senantiasa mengingatnya. Riil
terjadi di alam nyata, demi nama baik mereka iklas menyumbang segala miliknya,
buah pikirannya untuk kepentingan orang banyak. Banyak orang besar telah tiada,
namun namanya tidak pernah tenggelam oleh kejamnya dunia, contoh ; Indira
Gandi, Swami wiwekananda, serta yang lainnya.
Di
negeri besar ini NKRI, dari sejak nguni punya nama besar nama baik termasyur
hingga ke seantero jagat peradaban sebuah bangsa besar menghasilkan warisan
dunia sekelas Borobudur serta Prambanan. Terciptanya candi candi megah itu
melahirkan sederetan nama-nama baik. Di komplek percandian Prambanan perbatasan
antara provinsi DIY dan Jawa tengah, tercipta gugusan candi tenar dengan nama
Prambanan (Loro Jonggrang), diyakini merupakan komplek percandian Hindu di
bangun oleh para raja-raja Sanjaya di abad ke 9 lalu. Rakai Pikatan sebagai
peletak batu pertama, namun karena umur
tiada yang dapat memastikan proyek percandian yang besar itu belum tuntas
dirampungkan mungkin karena ayat yang terputus, selanjutnya mega proyek itu
dirampungkan oleh generasi berikutnya “ Rakai Balitung”, beliaupun dapat nama. Di Candi Siwa, Rakai
Balitung di permanenkan dengan sebuah arca setinggi 3 meter, arca Siwa Maha
Dewa demikian namanya, karena
jasa-jasanya hingga memperoleh nama baik, raja Balitung dianggap sebagai
penjelmaan Siwa, setelah wafat dicandikan sebagai Siwa oleh keturunan dan
rakyatnya.-
No comments:
Post a Comment