Tiada terpungkiri karena memang riil adanya, kepercayaan umat
manusia akan keberadaanNya atau ada menciptakan yang namanya manusia itu,
keyakinan itu telah ada sejak berabad-abad silam dimana keadaan alam silih
berganti disepanjang tahunnya, demikian juga tentang yang namanya kedamaian di
alam maya pada ini, dari sejak zaman kertha nguni hingga kini para umat Hindu menyebutnya zaman
kali. Telah berulang ulang yang namanya kedamaian di alam maya pada ini
tergganggu sesuai zamannya dulu, yang mana kesemuanya merupakan suatu keadaan
kalahnya dharma (kebaikan) atas adharma (kejahatan). Sesuai kodratNya kala mana
adharma berkuasa atas dharma maka saat itu jua Tuhan selaku pemelihara akan
menunaikan tugasNya dalam wujud awatara (autar), demikian keyakinan Hindu di
seantero buana. Misalnya saja dalam
aneka kisah purana India Kuno, legenda awatara diterima sebagai ceritra yang
paling penting dari kebudayaan Weda, yang mana kesemuanya mengandung aneka
kisah Dewa Wisnu merupakan salah satu dari Dewa Tri Murti ( Tri Murti : Brahma
> Pencipta, Wisnu > Pemelihara, Siwa > Pengembali keasal pembentuk
benda/ pelebur ). Dimana Dewa Wisnu merupakan perwujudan semua kekuatanNya
untuk mempertahankan dan memelihara/melindundi alam semesta.
Demi terlaksananya peranNya
kepada alam semesta, sesuai keyakinan Umat Hindu Dewa Wisnu secara
bertahap mengikuti perkembangan evolusi jagat serta menjelma ke bumi dengan
mengambil suatu wujud/rupa tertentu, awatara demikian disebut oleh umat Hindu.
Tuhan dengan manifestasinya Dewa Wisnu turun secara nyata ke bumi sebagai wujud
tertentu “mana kala dharma (kebenaran)
akan sirna, dan adharma (kejahatan) merajarela saat itu wahai semua keturunan
Bharata, aku (Tuhan) sendiri turun menjelma. Tuhan telah berinkarnasi ke dunia
kapanpun dan dimanapun jika kejahatan telah merajarela, diyakini oleh penganut
Hindu ; Tuhan berinkarnasi ke dunia hanya untuk menolong orang-orang yang sibuk
dengan pelayanan tanpa pamrih, yang telah menghilangkan sifat ego, melakukan
pekerjaan mulia, rela menempuh bahaya demi orang lain yang tengah kesusahan.
Umat Hindu sejagat mempercayai betul, Dewa Wisnu menjelma ke dunia fana ini sebanyak
sepuluh kali dalam sepuluh inkarnasi berbeda yang dikenal sebagai Dasa Awatara
; Matsya Awatara ( berupa ikan raksasa
di zaman Satya yuga), Kurma Awatara, Wahara Awatara (Wisnu berupa mengambil
wujud babi), Wamana Awatara, Narasimha Awatara (Wisnu dalam wujud berbadan
nanusia berkepala Singa), Parasurama Awatara awatara keenam ( Rama
bersenjatakan kapak), Rama Awatara, Krishna Awatara, Buddha Awatara (diyakini
oleh umat Hindu turunnya Wisnu sebagai Buddha Awatara adalah sebagai penunjuk
jalan menuju pencerahan total bagi semua manusia)
Dunia terus berevolusi, tiada terbantah perubahanlah yang
terkekal sesuai takdirNya maka pada suatu ketika nanti tibalah akhnya zaman,
sesuai penamaan orang-orang Hindu era itulah disebut Kali Yuga ( Tuhan dengan
manifestasinya Wisnu turun kembali ke bumi di akhir zaman) dengan mewarisi lebih dari lima kemampuan mumpuni dibidang spiritual : bijaksana, punya kendali
diri, keturunan yang terhormat, memiliki pengetahuan wahyu, pemberani,
dermawan, serta ramah. Siwa menganugrahkan kendaraan yang amat cepat kepadanya,
diyakini berupa kuda putih bersenjatakan pedang . Kiranya perlu ditegaskan,
Kalki awatara / Kalky autar dalam Hindu diyakini sebagai inkarnasi Tuhan (beda
dengan reinkarnasi), dalam hal ini sebagai Wisnu (manifestasiNya selaku
pemelihara alam beserta isinya). Dalam ajaran Hindu di utarakan hingga saatnya
kelak tiba akhir zaman dunia pralina/kiamat, Tuhan turun ke bumi
sebanyak sepuluh kali demi kelangsungan semesta.
Sumber info : Kalender Bali 2016 oleh : Drs. I Gusti
Nyoman Suartha.
No comments:
Post a Comment