Hindu, ya agama Hindu sejatinya adalah sebuah agama yang memiliki ajaran kepemimpinan pada ajaran agamanya
yang nyata-nyata diperuntukkan bagi semua penganutnya, baik yang telah sebagai
pemimpin maupun penganut Hindu yang belum/sebagai calon pemimpin. Karena
menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah, banyak syarat yang mesti dimiliki
diantaranya bijaksana dan berpengetahuan luas. Seorang pemimpin itu harus dapat
mempengaruhi juga membimbing orang lain agar tergerak hatinya guna turut
mengikuti kemauannya dengan iklas demi mencapai tujuan bersama. Di kalangan
masyarakat, seorang pemimpin/leader
merupakan orang yang diberi mandat/kepercayaan oleh sekelompok orang guna
dijadikan panutan serta mampu diajak kerja sama demi tujuan bersama. Khusus
pada jajaran Hindu, diantara ajaran
kepemimpinannya mengenal beberapa prinsip : Catur kotamaning nrapti (jana
wisesa suda,kaprahitaning praja,kawiryan,wibawa), Ajaran Sadhu Kerti
(hening,heneng,heling,hawas), ada juga panca sthiti dharmaning prabu (tut wuri
handayani, ing madya mangun karsa,ing ngarsa sung tulada, sakti tanpa aji, maju
tanpa bala), dan yang lainnya.
Dalam Hindu para orang sucinya secara nyata dan otomatis
adalah sebagai panutan, misalnya para rsi Hindu. Kita sebut saja nama seorang
rsi, Rsi Byasa dalam pewayangan disebut Rsi Abiyasa, beliaulah yang mengumpulkan berbagai karya para rsi dari
masa sebelumnya, membukukannya, dan dikenal sebagai weda. Dari kitab Mahabharata
diketahui bahwa orang tua Rsi Byasa
adalah Rsi Parasara dan ibunya Satyawati/
Durgandini / Gandawati. Ajaran suci tentang kepemimpinan rsi yang satu
inilah yang latah disebut 4 H. Ke 4 H itulah yang juga disebut ajaran sadhu
kerti merupakan ajaran tauladan jika hendak menjadi seorang pemimpin. Ajaran
kepemimpinan sang rsi ini berisikan pengendalian aneka tugas kepemimpinan : Hening, senantiasa mengutamakan
kesucian, dan bekerja atas dasar kepercayaan
juga pengabdian kepada Hyang Widhi, Heneng,
senantiasa berusaha memperoleh ketenangan lahir dan bathin, selalu
bersabar dalam menghadapi setiap
persoalan, Heling, selalu ingat
kepada anak buah kepada orang tua, ingat
kepada rakyat, juga ingat akan tugas serta kewajiban selaku pemimpin, dan H
yang terakhir Hawas, senantiasa waspada terhadap datangnya segala
kemungkinan termasuk mewaspadai indria yang nyata-nyata musuh utama manusia.
No comments:
Post a Comment