Indonesia itu negeri subur kawasan terdapatnya aneka jenis tanaman yang lumayan banyak, dari yang tergolong semak perdu hingga ke tanaman yang berjenis kayu menahun yang bisa membuat lebatnya hutan belantara terlebat. Pada zamannya dulu pernah tenar menyandang nama Nusantara, konon di negeri yang bernama nusantara itu tongkatpun ditanam akan tumbuh jadi tanaman, maka banggalah terlahir di tanah nusantara dan hingga kini menjadi bangsa Indonesia. Lagi pula ketahuilah dari seribu lima ratus jenis tumbuhan bambu yang ada di seantero kolong langit, seratus lima puluh tujuh jenis diantaranya tumbuh di nusantara, dan sekitar enampuluhan jenis diantaranya merupakan tumbuhan asli Indonesia dalam artian, tidak ada/tidak tumbuh di Negara lain.
bambu di Danau Beratan Tabanan Bali |
Maha Pencipta yang diatas sana, Beliau telah menciptakan
tanaman yang sedemikian hebat dan istimewa demi memenuhi kebutuhan umatNya.
Kembali tentang bambu, bambu itu adalah
tanaman penyerap karbon yang super/baik, dia menyerap karbon dioksida dan
melepaskan oksigen sebagai pengganti ke
atmosfir dengan ukuran 30% lebih banyak dibandingkan dengan berbagai jenis
pohon kebanyakan. Sedemikian baiknya sebagai penyerap gas rumah kaca, karena
nyata-nyata dapat menghasilkan lebih banyak oksigen bersih nan segar. Tanaman bambu
dapat mencapai kedewasaan penuh/siap panen dalam usia 1 s.d 5 tahun sesuai
spesiesnya, sedangkan kayu-kayu keras memerlukan waktu 30 s.d 40 tahun untuk
dewasa/siap panen. Hal inilah yang menjadikan bambu tumbuhan berkayu satu-satunya
yang dapat mengimbangi tingkat konsumsi manusia akan kayu. Dari kesekian banyak
penelitian yang telah dilaksanakan, bambu nyata-nyata merupakan pencegah erosi
nan handal, terbukti setelah disana-sini hutan kayu keras habis ditebangi humus
di bagian tanah ataspun terkikis dan hanyut terbawa aliran air. Namun hal ini
tidak pada bambu, karena sistim perakaran bambu akan terus tumbuh bahkan usai
pemanenan, tunas baru senantiasa muncul/tumbuh akar bambupun tetap eksis
menjaga kestabilan tanah serta mempertahankan nutrisi yang ada. Yakin jadinya
cocok sebagai bahan penghijauan, karena bambu itu regenerasinya cepat. Ketika bambu
dipanen, maka akan terus tumbuh tunas-tunas baru dari sistim perakarannya yang
menakjubkan, lagi pula bambu itu tidak memerlukan aneka bahan kimia, pestisida
maupun pupuk untuk tumbuh dan berkembang. Sedemikian cepatnya tumbuh kembangnya
si tanaman bambu, ada beberapa spesies tanaman bambu tercatat dapat tumbuh
lebih dari 90 Cm dalam sehari, sekitar 3,8
Cm dalam satu jam, tidak ada tumbuhan ciptaanNya di bumi bisa menyamai
hal yang satu ini. Daun-daunnya yang
terjatuh, sebagai bahan nutrisi yang diperlukan agar didaur ulang kembali ke
dalam tanah.
bambu di Sade Waterfall Desa Belimbing Pupuan Tabanan Bali |
Dari sejak para leluhur/nenek moyang kita dulu dalam hal
memanen/menebang bambu ada rambu-rambu
yang mesti diikuti agar ciptaan Tuhan yang satu ini tidak cepat langka dan
akhirnya musnah dan juga agar bermanfaat dengan baik. Menebang bambu setidaknya
ada empat jenis rambunya ; Tidak menebang bambu pada saat terang bulan
> karena kadar airnya sedang tinggi maka kadar gulanyapun tinggi, bambu
berkadar gula tinggi mudah dimakan rayap, tidak
menebang bambu pada saat pagi hari > karena pada pagi hari bambu tengah aktifnya
mengisap makanan yang mengandung zat gula, bambu kayak itu tidak akan bertahan
lama karena rayap doyan dengannya, tidak
menebang bambu saat musim rebung >
pada saat ini sejatinya batang pohon bambu beratnya berkurang setengahnya karena bambu yang lebih tua sedang
mengalihkan zat makanan yang baik ke semua anak bambu/rebung. Tidak menebang bambu saat mulai dan sedang
berbunga > bambu yang berbunga, pertanda bambu segera akan
mati, para cendekiawan membilang stress akan keadaan disekitarnya misalnya
karena sedemikan banyaknya zat kimia beracun atau karena terpaan angin besar/kencang.-
No comments:
Post a Comment