Thursday, November 12, 2015

Bali dengan gunung lembah dan lautnya

tempat suci dan danau wajib di sucikan  ( lokasi danau beratan tabanan bali )

Bali mengalahkan Phuket (Thailand), Maladewa, Santorini (Yunani) dan Sri Lanka. Dalam rilis KBRI Moskow kepada detikTravel, Kamis (24/3/2016) hasil tersebut diumumkan dalam sebuah gala dinner di Hotel Metropol Moskow pada tanggal 21 Maret 2016. Pada tahun 2013 Bali juga berhasil meraih predikat juara untuk kategori yang sama.


Hingga di penghujung tahun 2015 seluas-luas mata memandang di tanah Bali yang ada hanya hamparan warna hijau membiru, demikian adanya karena warna hijau itu terhampar diantara keindahan alam bak sorgawi, tanah kahyangan tanah dewata kesayangan para dewa, itu riil. Hijau itu identik nian dengan kesuburan, memang fakta tiada pernah terbantah Pulau Bali memang sebuah tempat nan indah lagi subur, subur karena hingga saat ini keasrian alamnya masih lestari terpelihara, ntah hingga kapan? Kelestarian itu ada hingga di penghujung tahun ganjil 2015 mungkin karena warga tanah Bali dan juga para pemimpinnya dari tataran desa hingga provinsi masih menghargai peraturan yang lumrah dengan nama RTRW (ntah hingga kapan?). Di pulau Bali hingga tulisan ini dibuat warganya (baca pribumi) dominan menganut agama Hindu jadilah Bali itu Majapahit yang terakhir, dilingkungannya otomatis kepanatikan agak tinggi khususnya mengenai tempat-tempat yang disucikan diantaranya : kawasan gunung, perbukitan, danau, mata air, loloan, campuhan, laut, juga pantai.

pura puseh durentaluh desa belimbing  tabanan bali
sadarlah duhai pemimpin tanah bali

Banyak orang tahu bahwa sejak nguni telah ada suatu ilmu yang mempu membaca apa yang akan terjadi beberapa waktu kedepannya, rupanya para leluhur orang Bali juga ada yang menguasai ilmu sejenis itu. Misalnya tentang pengerusakan tanah Bali, maka diciptakanlah pustaka suci “ roga sangkara “ dan sesuai dengan yang diwartakan koran Bali Post 7 November 2015, bahwa para leluhur orang Bali mewariskan sebuah bhisama “ batur kelawasan” dalam bhisama itu di tegaskan agar para generasi /  keturunan orang Bali senantiasa ingat/eling menjaga gunung dan laut. Karena oleh Hindu gunung itu adalah tempatnya penyucian jagat dan laut adalah tempatnya peleburan semua dosa. Sedangkan untuk mencari penghidupan di sarankan mengolah tanah garapan diantara gunung dan laut itu, sama sekali tidak diperkenankan merusak alam dan lingkungan. Bagaimana jika dilanggar? Jika ada yang berani melanggar, tinggal menunggu waktu kebahagiaan akan menjauh, kian dekatlah yang namanya berbagai penyakit, makanan dan minuman akan kian sulit didapat, permusuhan/perkelahian antar sesama sebagai warna kehidupan, ujung-ujungnya engkau akan berumur pendek/cendek tuwuh.
mata air / beji, wajib di sucikan dilestarikan ( sekitar benben waterfall desa belimbing Bali )
" tentang BALI "
sejatinya BALI itu
turis datang ke Bali karena budayanya,sama sekali bukan mencari daerah yang teraklamasi !!

PULAU BALI, yening umpamiang titiang sekadi anak istri jegeg listuayu....kejegegane ngeyudin para lanang2.., sakemaon yening anak istri punika newata, kari ke..ngenyuudin....?, pulau bali = pinaka angga anak istri. Adat istiadat = kejegegan sane menarik. Yening adat istiadat ring bali kagentos antuk agama tiosan ,sane adatnyane tios...kari ke bali ngeyudin....?. Amongken je jegegne nak luh...yen suba mati , ilang menarikne....

Bali mengalahkan Phuket (Thailand), Maladewa, Santorini (Yunani) dan Sri Lanka. Dalam rilis KBRI Moskow kepada detikTravel, Kamis (24/3/2016) hasil tersebut diumumkan dalam sebuah gala dinner di Hotel Metropol Moskow pada tanggal 21 Maret 2016. Pada tahun 2013 Bali juga berhasil meraih predikat juara untuk kategori yang sama.

Para leluhur Bali juga telah berpesan, agar para anak cucunya bisa mendapatkan yang namanya kebahagiaan nan hakiki haruslah menjaga kelestarian gunung dan laut. Ada enam tugas/ sad kertih,  yang mesti dilaksanakan oleh warga tanah Bali. Sad kertih itu adalah enam hal yang harus dilestarikan dan disucikan : atma kertih, wana kertih, danu kertih, segara kertih, jagat kertih, dan jana kertih. Jika di telaah keenam kertih itu sejatinya adalah himbauan  untuk menjaga kelestarian lingkungan tanah Bali dari gunungnya, lembah, ngarai, dan pantai berikut lautnya. Atma kertih ( semua tempat-tempat parahyangan) yang harus senantiasa dijaga kesuciannya, misalnya yang riil telah berlaku dari sejak dulu di pulau Bali tentang kawasan suci ; Sad Kahyangan, apeneleng agung ; Dhang Kahyangan, apenunjuk ; Kahyangan Tiga, apenimpug. Wana kertih (semua kawasan hutan) wajib hukumnya untuk untuk senantiasa dijaga kelestariannya, riil penghijauan berkesinambungan. Danu Kertih, menjaga dan menyucikan semua sumber-sumber air contohnya air beji, dan mata-mata air yang lain, beserta airnya danau). Segara Kertih, menjaga kesucian, kelestarian, dan keindahan laut serta pantai. Jagat Kertih, menjaga dan melestarikan wilayah/lingkungan masing-masing. Jana kertih, adalah kewajiban semua warga Hindu Bali untuk selalu menjaga kesucian diri, maka berujunglah pada pedoman kehidupan warga Hindu yakni Tri Hita Karana ( manusia denganNya/parahyangan, manusia dengan lingkungan/palemahan, dan manusia dengan manusia/pawongan).-

Sumber bacaan : koran Bali Post edisi 7 november 2015.

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini