Friday, April 3, 2015

Pacaron Dewasa



sebelum pengantin berangkat ke rumah mempelai wanita/laki-laki, upacara pecaron dewasa dilangsungkan


Umat Hindu khususnya umat Hindu Bali, dalam melaksanakan aneka prosesi keagamaanya  pasti memperhatikan yang namanya hari baik karena dalam perhitungan kalender umat Hindu ada yang namanya dewasa ayu dan dewasa ala/buruk. Misalnya jika hendak mengubur/ mengaben orang meninggal  pantang benar jika suatu hari berisi yang namanya semut sedulur, kala gotongan, atau petirtan pada pura setempat. Contoh lainnya jika hendak melangsungkan pernikahan/wiwaha umat Hindu tentu akan menghindari hari yang berisi rangda tiga, dan aneka kegiatan lainnya  semisal jika hendak mengatapi (ngeraabin) rumah baru akan dihindari yang namanya kala brahma. Jika membeli barang-barang dari besi akan dihindari yang namanya pepedan, jika membeli pancing akan dicari kala caplokan, membeli bibit babi/kucit dicari pasah paniron, serta yang lainnya.
sebelum pengantin berangkat ke rumah mempelai wanita/laki-laki, upacara pecaron dewasa dilangsungkan

Demi mendapatkan dewasa yang benar-benar mulus tiada cela merupakan sesuatu yang tiada mungkin,  maka dari itu untuk bisa berlangsungnya suatu prosesi keagamaan misalnya pernikahan/wiwaha cukuplah ditimbang agar nilai baiknya lebih banyak dari nilai buruknya. Umat Hindu mengenal yang namanya pamarisudaning dewasa keloktah dengan sebutan pecaron dewasa, dengan tujuan semua yang buruk dapat dipunahkan atau tidak berpengaruh buruk yang berarti. Pemarisudaning dewasa ini khusus untuk prosesi yadnya yang terbilang penting/sekala besar : potong gigi, wiwaha, ngaben.  Pecaron dewasa yang paling sering dipakai adalah saat menjelang dilangsungkan upacara pernikahan/wiwaha.
sumpah seidup semati itu pasti, menjelang upacara pernikahan di laksanakan

Sebelum hari tepat dipilih dan upacara/upakara pecaron dewasa dijalankan umumnya umat Hindu juga memakai perhitungan : wewaran alah dening wuku, wuku alang dening penanggal/pangelong, penanggal/pangelong alah dening sasih, sasih alah dening dawuh/waktu tertepat, dawuh alah dening tryo dasa saksi. Upacara pecaron dewasa umumnya di haturkan oleh pemangku/orang suci atau yang memuput karya dengan jenis upakara semisal : pras penyeneng, daksina, sodan putih kuning, iwak meolah, sga akuskusan, iwak bawi ekarang. Peras sesantun, dan yang lainnya.-


No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini